Tertembak, Dua Warga Tewas
Pelaku Diduga Oknum Anggota TNI
TIMIKA – Dua di antara enam warga sipil yang menjadi korban penembakan yang diduga dilakukan oknum anggota TNI Jumat dini hari WIT (28/8) di Koperapoka akhirnya meninggal dunia. Mereka adalah Yulianus Okoware, 18, dan Imanuel Mairimau, 23. Empat korban luka masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Tiga oknum anggota TNI diduga sebagai pelaku penembakan. Mereka berasal dari Kodim 1710/ Mimika dan Yonif 754/ENK. Ketiganya sudah ditahan di sel Subdenpom TNI-AD di Jalan Leo Mamiri. Belum diketahui secara pasti motif atau penyebab penembakan itu.
Kapolda Papua Irjen Pol Drs Paulus Waterpauw yang didampingi perwira Kodam XVII/Cenderawasih kemarin tiba di Timika dan langsung melihat kedua jenazah yang diletakkan di depan kantor subdenpom. Ketika itu keluarga korban dan massa sempat bersikeras untuk tetap bertahan sambil menunggu pertanggungjawaban pimpinan TNI.
Kedua korban tertembak oleh aparat TNI saat sedang melaksanakan ritual (pukul tifa) di Jalan Bhayangkara pukul 02.20 WIT. Ritual itu dilakukan dalam rangka persiapan syukuran salah seorang putra asli suku Kamoro, Leonardus Umuka, yang baru saja menyelesaikan studi dengan gelar doktor (S-3) di Filipina.
Informasi yang dihimpun Radar Timika ( Jawa Pos Group) menyebutkan, dini hari itu, saat melakukan ritual pukul tifa, warga menutup sebagian badan jalan. Namun, sebagian jalan yang lain masih bisa dilalui kendaraan. Ketika itu dua anggota TNI melintas di TKP dengan menggunakan sepeda motor. Diduga, anggota TNI yang lewat tersebut dianggap meng gang gu kegiatan warga. Warga pun menegur mereka. Teguran itu di jawab pelaku. ” Kamu mau apa?” ujar warga mengutip ka limat yang dikatakan oknum anggota TNI yang saat itu mem boncengkan temannya.
Perkataan tersebut memicu kemarahan warga yang secara spontan langsung mengepung dua anggota TNI itu. Merasa terancam, keduanya lari meninggalkan motor di TKP. Tidak berselang lama, oknum tersebut kembali bersama beberapa kawannya sambil membawa senjata api (senpi) dan langsung menembaki warga. Akibatnya, enam korban ditemukan bersimbah darah.
Warga sekitar dan anggota kepolisian yang tiba di TKP langsung membawa korban ke RSUD Mimika. Salah seorang korban meninggal dunia dalam perjalanan. Satu korban lainnya mengembuskan napas terakhir di rumah sakit.
Sementara itu, empat korban luka menjalani perawatan intensif. Satu di antaranya sempat kritis dan menjalani operasi. Namun, seusai operasi, kondisinya berangsur membaik. Sementara itu, dua korban lain dirujuk ke RSMM untuk men jalani perawatan lebih lanjut.
Setelah melakukan aksi, tiga oknum anggota TNI, masingmasing Serka MR, Sertu Sr, dan Prada II, langsung menyerahkan diri ke Subdenpom Timika. Sementara itu, warga yang marah membakar sepeda motor para pelaku yang tertinggal di TKP. Jalan Bhayangkara ditutup total.
Kapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw berjanji menindak tegas pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku. ”Mereka yang melakukan ini harus bertanggung jawab,” tandasnya. (rex/c9/ari)