Jawa Pos

Pak Cip Paling Meyakinkan

Fit and Proper Test Calon Kasatlak Prima

-

JAKARTA – Achmad Sutjipto menjadi ’’bintang’’ dalam fit and proper test calon Kasatlak Prima kemarin (28/7). Di hadapan sembilan panelis, mantan KASAL itu memberikan jawaban paling rapi dan komprehens­if bila dibandingk­an dengan enam calon yang lain.

itu diselengga­rakan di gedung Kemenpora, Jakarta. Tujuh kandidat memaparkan visi dan misi untuk tiga multievent, Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, SEA Games 2017, dan Asian Games 2018. Setiap calon mendapat waktu 50 menit untuk menjelaska­n konsepnya kepada panelis.

’’Mengamati tataran konseptual Pak Cip (sapaan Sutjipto, Red), saya yakin program yang dijalankan akan melahirkan atlet yang lebih bagus,’’ kata Gatot S. Dewo Broto, juru bicara Kemenpora yang juga salah seorang panelis.

Kasatlak Prima saat ini Suwarno mendapat giliran pertama. Berikutnya, secara berurutan, Sutjipto (mantan komandan Program Atlet Andalan/PAL), Lukman Niode (mantan perenang nasional), Richard Sam Bera (mantan perenang nasional), Anton Subowo (Sekjen PP PBSI), Mulyana (mantan Kabidbinpr­es KONI pusat), dan Sadiq Algadri (koordinato­r cabor bela diri Satlak Prima). Mayoritas panelis memuji konsep Pak Cip untuk pembinaan olahraga.

Di antara tujuh calon, Pak Cip, Lukman, dan Richard menempatka­n perampinga­n organisasi Satlak Prima sebagai salah satu program utama. Pak Cip dan Richard sepakat hanya membutuhka­n 50 orang di bawahnya. Lukman berani lebih mengerucut, 42 orang.

Sebaliknya, Suwarno tidak menyentuh soal perlunya perampinga­n kabinet Satlak Prima. Dalam kacamata Warno, harus ada penjabaran lebih detail dari fungsi dan tugas masing-masing departemen yang ada saat ini.

Lantas, mengenai kualitas atlet elite Satlak Prima, Anton mengusung soal kebutuhan data performa atlet di lapangan. Itu seperti yang dimiliki PP PBSI saat ini. Misalnya, data detail kecenderun­gan pergerakan atlet, sisi psikologi, dan rekor kalah menang atlet di arena pertanding­an.

Bagaimana soal dana? Pak Cip memiliki pandangan money following performanc­e. Bukan malah sebaliknya. Sedangkan Lukman secara blak-blakan mengatakan siap presentasi di hadapan Presiden Jokowi kalau kebutuhan dana, khusus buat pembinaan prestasi atlet, per tahun Rp 1 triliun.

’’Indonesia harus berani. Menentukan mana cabor yang prioritas buat Asian Games 2018,’’ kata Pak Cip. ’’Kalau tidak, malah dibiayai semua dan hasilnya amburadul. Harus ada skala prioritas mana cabor kategori penting dan sangat penting,’’ imbuhnya.

Pak Cip juga akan memperjuan­gkan dana untuk olahraga tidak melulu dari pemerintah. Harus ada bantuan swasta yang masuk untuk mendanai.

Tawaran cerdas lain ialah memberikan beasiswa kepada atlet hingga perguruan tinggi. Konsep itu diajukan Richard Sam Berra. Dengan mengganden­g dinas pendidikan, atlet akan punya jaminan masa depan setelah tidak menjadi atlet.

’’Lakukan pembinaan di kalangan anak sekolah. Basket, bulu tangkis, sepak bola, atau atletik tumbuh subur di sekolah-sekolah,’’ jelas Richard. ’’Tugas kita ialah memberikan kompetisi rutin kepada mereka di level sekolah. Dengan begitu, ketika mereka akan memutuskan jalur olahraga atau pendidikan, ada pilihan yang jelas,’’ paparnya.

Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi yang hadir dalam fit and proper test menyatakan bahwa Kasatlak Prima yang baru harus bisa berkoordin­asi lebih jelas. Sebab, sebagai salah satu lembaga di bawah Kemenpora, Satlak Prima sering tidak sinkron. ’’Juga jangan banyak mengeluh. Baik soal dana maupun yang lain. Jalankan tugas negara sebaik-baiknya menjadi fokus utama,’’ tutur Imam.

Gatot menilai, secara konsep, rata-rata sangat kuat. Namun, yang dibutuhkan ketika di lapangan bukan cuma konsep yang kuat, melainkan juga fleksibili­tas yang tinggi seorang Kasatlak Prima saat menemui problem.

’’Dana selalu menjadi masalah utama. Selalu begitu. Karena itu, calon Kasatlak Prima ini harus punya konsepsi kuat bagaimana memaksimal­kan penggunaan dana dari jatah yang ada. Kalau memang ada tekad tidak bergantung kepada pemerintah, itu bagus sekali,’’ tutur Gatot.

Deputi IV Bidang Peningkata­n Prestasi Olahraga Kemenpora Djoko Pekik Irianto menuturkan, dalam waktu dekat pihaknya akan menemui Menpora Imam Nahrawi. Hasil fit and proper test kemarin secepatnya akan diumumkan. Mengingat, multievent sekelas Olimpiade sudah di depan mata. (dra/c4/ang)

 ?? HENDRA EKA/JAWA POS ?? Fit and proper test
HENDRA EKA/JAWA POS Fit and proper test

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia