24 Panwascam Tetap ’’Puasa’’
Gaji Dua Bulan Macet gara-gara SPj
SURABAYA – Dana operasional dan gaji untuk panitia pengawas kecamatan (panwascam) akhirnya cair. Namun, baru tujuh panwascam yang mendapatkan dana itu kemarin (28/8). Sisanya, yakni 24 panwascam, masih harus memperpanjang ’’puasa’’.
Untuk diketahui, setiap kecamatan terdiri atas tiga orang panwascam. Jadi, total ada 72 personel yang belum menerima gaji dan dana operasional. Anggaran tersebut sejatinya dipakai untuk kegiatan operasional pada Juli. Dana yang semestinya diberikan pada awal Agustus itu baru dicairkan pada akhir bulan ini. Persoalan Ketua Anggota Rungkut Gubeng : : Rp 1,75 juta per bulan Rp 1,5 juta per bulan
Tugas Panwascam Mengawal dan memantau pelaksanaan pilwali di tingkat kecamatan
Panwascam Sudah Gajian Genteng Sambikerep Sukolilo Pakal utamanya adalah pembuatan surat pertanggungjawaban (SPj) yang tidak beres.
Ketua Panwaslu Surabaya Wahyu Haryadi menyatakan, hingga kemarin baru tujuh panwascam yang bisa menyelesaikan SPj. Yakni, Rungkut, Gubeng, Genteng, Sukolilo, Sambikerep, Pakal, dan Bulak. Karena itu, merekalah
Bulak
Panwascam Belum Gajian 24 kecamatan atau 72 orang (1 panwascam terdiri atas 3 orang) SPj belum beres Ada perubahan mekanisme SPj yang mendapatkan pencairan dana terlebih dahulu. Sementara itu, yang lainnya belum melengkapi berkas. ’’ Masih perlu diperbaiki. Ada yang kurang stempel,’’ katanya.
Dia menyadari bahwa pencairan dana tersebut memang molor. Sebab, mekanisme pelaporan kini berubah. Nah, petugas pan- wascam perlu penyesuaian terlebih dahulu agar bisa membuat SPj yang benar.
Dia mengungkapkan, pencairan dana untuk 24 panwascam lain ditargetkan selesai pada Senin (31/8). Yakni, bila semua SPj milik panwascam itu sudah benarbenar klir. ’’Ini kami sedang ngelembur terus,’’ ujarnya.
Yang menarik, ruwetnya urusan keuangan bahkan membuat Bendahara Panwaslu Surabaya Anik Purwati mengundurkan diri. Panwaslu pun sempat kebingungan untuk mendapatkan bendahara baru. Sebab, kursi bendahara harus diduduki pegawai negeri sipil.
Setelah menunggu hampir dua pekan, pemkot akhirnya mengirimkan bendahara baru. Dia adalah Weni Novi Astuti. Perempuan itu selama ini menjadi pegawai di Kecamatan Sukolilo. Sumber di inter- nal pengawas pemilu Surabaya menyebutkan, ada hubungan yang kurang harmonis antara panwaslu dan panwascam. Persoalan itu ditengarai muncul saat pelantikan panitia pengawasan lapangan (PPL) di tingkat kelurahan. Semestinya, pelantikan tersebut diurusi panwascam. ’’Tapi, nyatanya, panwaslu yang cawe-cawe. Mereka yang mengurusi semuanya,’’ ungkap sumber Jawa Pos di panitia pengawasan.
Saat masalah tersebut dikonfirmasikan kepada Wahyu, dia menuturkan bahwa yang berwenang melantik PPL adalah panwascam. Tetapi, lantaran jumlah PPL hanya 154 orang, kegiatan itu dikoordinasikan oleh panwaslu. Jumlah tersebut terlalu sedikit untuk diselenggarakan dalam tempat yang berbeda-beda. ’’Kami memfasilitasi saja. Yang melantik tetap panwascam.’’ (jun/c20/oni)
Persoalan