Proyek Trem Makin Konkret
Lusa, Pemkot, PT KAI, dan Kemenhub Teken PKS
SURABAYA – Program angkutan masal cepat (AMC) berbasis trem yang selama lima tahun hanya di awang-awang perlahan mulai membumi. Pemkot bakal meneken perjanjian kerja sama (PKS) dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk merealisasikan proyek tersebut.
’’PKS maksimal awal September ini. Senin (31/8) kami ke Jakarta,’’ ujar Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bappeko AA Gede Dwijaja Wardhana kemarin (28/8).
Menurut dia, PKS tersebut menjadi kelanjutan penandatanganan naskah kesepahaman April lalu. Namun, kala itu nota tersebut bagaikan kesepakatan biasa anta- ra tiga pihak untuk mengembangkan AMC berbasis trem. Sebab, naskah itu harus ditindaklanjuti hingga masalah teknis.
Namun, dengan adanya PKS, hak dan kewajiban masing-masing pihak menjadi terang benderang. Sebab, semua instansi memiliki tugas serta peran yang berbeda.
Dwija mencontohkan, Kemenhub bertugas menuntaskan perencanaan hingga pelaksanaan proyek AMC. Yang utama adalah lelang detail engineering design (DED). Menurut dia, saat ini dokumen lelang sudah siap. DED untuk infrastruktur tinggal dipublikasikan.
Lelang biasanya membutuhkan waktu 45 hari. Itu jika berjalan lancar. Kalau ada kendala, lelang baru bisa tuntas 2–3 bulan. Dwija berharap awal tahun depan sudah ada pemenang lelang. ’’Jadi, tahun depan sudah ada penger- jaan AMC,’’ ucapnya.
Selain itu, Kemenhub berperan membangun infrastruktur. Yakni, depo atau stasiun trem, jalur rel, serta halte. Selain itu, pendanaan ditanggung Kemenhub. Sesuai dengan estimasi, lelang DED membutuhkan dana Rp 2,2 miliar. Itu digunakan untuk koridor utara hingga selatan. Lalu, untuk timur-barat, dana diperkirakan mencapai Rp 6,4 miliar.
Sementara itu, PT KAI berperan dalam pengoperasian trem. Mulai tiket, suplai tenaga listrik untuk trem, hingga pengelolaan serta pemeliharaan fisik trem. Termasuk sistem persinyalan dan komunikasi untuk mengatur kereta.
Selanjutnya, pemkot bertugas menyiapkan lahan dan rekayasa lalu lintas saat pembangunan, terutama di jalur utama, agar tidak macet. (nir/c5/oni)