Catat Investasi Rp 12,583 T
Baru sampai Juli, Yakin Lampaui Tahun Lalu
GRESIK – Gresik masih menjadi daya tarik para investor. Hal itu terlihat dari nilai investasi yang meningkat pada tahun ini, meski ekonomi tengah goyah.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kabupaten Gresik Agus Mualif menyatakan, nilai penanaman modal periode Januari–Juli 2015 tercatat Rp 12,583 triliun. Sementara itu, realisasi tahun lalu selama 12 bulan membukukan Rp 17,158 triliun. ’’Kami optimistis investasi meningkat dibanding tahun lalu,’’ ujarnya saat ditemui kemarin (28/8).
Menurut Agus, investasi didominasi sektor industri dengan total share 70 persen. Posisi kedua adalah pergudangan dengan kontribusi 20 persen. Sisanya adalah sektor jasa. Agus menyebutkan, momen para investor masuk Kota Pudak mulai Mei hingga November. ’’Jadi, masih ada sisa waktu yang cukup banyak untuk menarik investor,’’ tuturnya.
Agus menuturkan, investasi optimistis meningkat karena Gresik merupakan salah satu kota industri di Jawa Timur yang letaknya strategis. Selain itu, Kota Pudak memiliki infrastruktur yang memadai seperti Teluk Lamong, Pelabuhan Internasional Java Integrated Industrial Port and Estate ( JIIPE), serta jalan tol. ’’Kami juga sudah memberikan kemudahan perizinan dengan layanan satu atap,’’ jelasnya.
Meski demikian, kondisi perekonomian global yang memburuk karena adanya curency war antara dolar Amerika Serikat dan yuan Tiongkok memicu kekhawatiran Agus. Alasannya, banyak investor yang lebih memilih wait and see. ’’Tapi, mudah-mudahan saja pemerintah mampu mengatasi problem makro ekonomi dan membuat terobosan,’’ paparnya.
Investasi di Kabupaten Gresik sendiri mampu berkontribusi 30 persen untuk PDRB (produk domesik regional bruto). Penyumbang terbesar PDRB adalah sektor konsumsi yang di dalamya termasuk perdagangan dalam negeri dengan sumbangan 61 persen. Sisanya, sekitar 8–9 persen, berasal dari ekspor-impor. (fel/c15/dio)