Sekolah Mulai Persiapan Unas
Adakan Tryout, Mengajar dengan Buku K-06
SURABAYA – Pelaksanaan ujian nasional (unas) masih tahun depan. Namun, beberapa sekolah telah mempersiapkan para siswa kelas IX untuk menghadapinya. Salah satunya SMPN 12 Surabaya.
Institusi tersebut mengadakan kemarin (28/8). ’’Hasil tryout itu untuk pemetaan siswa,’’ kata Libiah Mufidha, kepala SMPN 12 Surabaya. Rencananya, berlangsung sebulan sekali.
Libiah menuturkan, siswa akan dibagi ke dalam kelas sesuai dengan hasil Dalam satu kelas, terdapat siswa dengan peringkat tinggi dan rendah. ’’Jadi, siswa yang ranking- nya rendah bisa termotivasi untuk memperbaiki nilai,’’ katanya.
Selain tryout, siswa dilatih melalui pengayaan. Yakni, ditambah mengerjakan soal-soal unas. ’’Dilakukan setiap Jumat,’’ kata Libiah yang juga guru IPS tersebut.
Libiah menjelaskan, para siswa belum mendapatkan buku K-13. Sebab, sekolahnya merupakan sekolah non sasaran K-13. Kini mereka menggunakan buku lama dengan Kurikulum 2006 (K-06). ’’Konten sama kok,’’ katanya. Di sini guru dituntut piawai mengajar. Dengan begitu, siswa tetap memahami materi yang diberikan.
Waka Kurikulum SMPN 12 Surabaya Warno menjelaskan, para guru harus siap menghadapi kegiatan belajar mengajar, meski tidak mendapat bantuan buku. ’’Manfaatkan yang ada,’’ katanya. Meski masih menggunakan buku lama, guru telah diberi silabus penyampaian materi. ’’Sudah dapat CD juga. Jadi, bisa belajar dari sana,’’ ungkap guru yang juga mengajar matematika tersebut.
Warno menuturkan ada beberapa siswa yang sudah membeli buku K-13 di luar sekolah. Namun, pihaknya menyatakan tidak memaksa siswa untuk membeli buku di luar. ’’Murni inisiatif mereka sendiri. Kami tidak memaksa mau beli di luar atau tidak,’’ ucapnya.
Sementara itu, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya tidak melarang siswa yang berinisitif membeli buku K-13 di toko buku. ’’Harus inisiatif wali murid, tidak disuruh sekolah,’’ tegas Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan.
Sambil menunggu kedatangan buku K-13 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sekolah bisa menggunakan CD yang berisi materi buku yang sudah dibagikan atau mengunduh file dari website. Saat ini dispendik menggodok pengadaan buku K-13 untuk sekolah mandiri K-13 yang non sasaran melalui perubahan anggaran keungan (PAK).
’’Sudah mengajukan. Secepatnya diusahakan,’’ tutur Ikhsan. Dengan begitu, seluruh siswa nantinya mendapat buku K-13, mulai jenjang SD sampai SMA/SMK. (ara/bri/c15/ai)