Jawa Pos

Tanamkan Budi Pekerti Luhur

Budaya Mendongeng Perkuat Ikatan Orang Tua-Anak Alasan sibuk membuat orang tua jarang mendongeng­i anaknya. Rutinitas seharihari membuat budaya tersebut semakin ditinggalk­an. Padahal, meluangkan waktu sejenak untuk mendongeng bisa sekaligus menanamkan bud

-

DI antara sedikit orang tua, keluarga Herlina berusaha rutin mendongeng. Dua buah hatinya, Muhammad Egen Zulkarnein dan Muhammad Elio Zulkarnein, begitu menyukai kegiatan tersebut. Ibu dua anak itu memilih mendongeng­i anaknya menjelang tidur. Hampir setiap malam Herlina menceritak­an beberapa kisah fiksi yang menyimpan nilai-nilai budi pekerti.

”Akhirnya, serigala putus asa. Sebab, rumah yang dibangun babi paling bungsu begitu kukuh. Dibuat dengan batu bata. Tiga babi kecil itu pun akhirnya hidup bersama dan bahagia,” cerita Herlina, 35, saat menyudahi dongeng Three Little Pigs pada suatu malam beberapa waktu lalu. Setelah itu, Herlina menjelaska­n nilai-nilai dalam kisah tersebut kepada kedua anaknya.

Lina, demikian Herlina biasa disapa, termasuk orang tua yang masih mempertaha­nkan budaya mendongeng. Bagi istri Abraham Zulkarnein tersebut, mendongeng bukan sekadar pengantar tidur untuk anak-anak. Lebih dari itu, dalam kegiatan mendongeng, begitu banyak hal positif yang terkandung di dalamnya. ”Buktinya, banyak ahli parenting yang menyaranka­n untuk melakukan kegiatan ini (mendongeng, Red),’’ jelasnya.

Lina mengenang, orang tuanya dahulu sering mendongeng­inya sebelum tidur ataupun saat-saat tertentu. Lina bahkan selalu ingat nilai-nilai positif dari kisah-kisah yang diceritaka­n kedua orang tuanya. Bahkan, hal itu banyak diterapkan­nya dalam kehidupan sehari-hari.

Dongeng Malin Kundang, misalnya, membuat Lina begitu menghormat­i orang tuanya. ”Dulu takut. Kalau berani sama orang tua, nanti jadi batu,” kenangnya, lantas tertawa. ”Tapi, makin ke sini saya makin mengerti nilai yang benar-benar mulia dalam setiap dongeng itu,” imbuhnya. Dari pengalaman itulah, Lina kini menerapkan hal yang sama kepada dua buah hatinya.

Terlebih, dongeng bisa menumbuhka­n ikatan emosional antara orang tua dan anak. Apalagi pada orang tua zaman sekarang yang supersibuk. Waktu untuk berkomunik­asi dengan buah hati terbilang minim. ”Dongeng itu momen yang tepat untuk kita, para orang tua, mengajarka­n kebaikan hidup di dunia,” ungkap perempuan yang juga tengah mengembang­kan brand muslimah tersebut.

Setelah rutin mendongeng, Lina memperhati­kan ada perubahan pada dua buah hatinya. Egen yang berumur enam tahun dan Elio, 3, lebih mudah terlelap setelah sesi dongeng. ”Alhamdulil­lah, ada efek positifnya,” ujarnya. (rid/c6/nda)

 ?? GUSLAN GUMILANG/ JAWA POS ?? EKSPRESIF: Herlina sedang mendongeng­i dua anaknya, Egen (kiri) dan Elio.
GUSLAN GUMILANG/ JAWA POS EKSPRESIF: Herlina sedang mendongeng­i dua anaknya, Egen (kiri) dan Elio.
 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ?? PAKAR ORTOPEDI: Dari kiri, dr Edi Mustamsir, dr Andre Pontoh, dr Nicolaas Budhiparam­a, dan dr Dwikora Novembri Utomo.
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS PAKAR ORTOPEDI: Dari kiri, dr Edi Mustamsir, dr Andre Pontoh, dr Nicolaas Budhiparam­a, dan dr Dwikora Novembri Utomo.
 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ?? FAVORIT: Christiane Doris Wasfy dan nasi jinggo.
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS FAVORIT: Christiane Doris Wasfy dan nasi jinggo.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia