Jawa Pos

Sesuaikan Minat si Kecil

-

TERBIASA mendengar dongeng, anak tanpa sadar mengenal buku. Pendongeng bisa menambahka­n sarana lain ketika bercerita.

Nindia Nurmayasar­i, misalnya. Ketika mendongeng, dia ’’mengajak’’ boneka bebek dan harimau di tangan kanan dan kirinya. Dengan cara tersebut, perempuan yang akrab disapa Maya itu menghipnot­is anak-anak TK dan SD. ’’Literasi sangat penting untuk anak-anak karena mereka bisa tahu banyak hal,’’ ucap guru creative

di SD Al Falah Assalam itu. Dalam pembacaan dongeng, ada beberapa cara yang bisa dipakai. Misalnya, membacakan dongeng sebagai pengantar tidur. Tidak sedikit pendongeng yang menggunaka­n properti berupa boneka tangan disertai cerita dan permainan suara.

Pengenalan buku kepada anak, menurut dia, memang harus bertahap dan tidak bisa dipaksakan.

INFO PENDIDIKAN

Sebagai awal, untuk anak usia 1–3 tahun, sebaiknya dipilih buku-buku bergambar dengan sedikit kalimat. Bahkan, hanya 1–2 kalimat pun tidak masalah. Misalnya, pengenalan nama benda, alat transporta­si, hewan, atau buah.

Anak usia 4–6 tahun juga sebaiknya tetap menggunaka­nn muatan gambar berukuran besar. Sebab, anak-anak membutuhka­n rangsangan visual.

Proporsi kalimat dan gambar yang hampir seimbang cocok untuk anak usia 7 tahun atau lebih. ’’Anak-anak usia itu memang sudah bisa mendapat sajian buku dengan alur cerita sederhana dan utuh,’’ jelasnya.

Biasanya, anak-anak usia prasekolah menyukai buku cerita yang tokoh utamanya hewan. Pada usia 7 tahun atau lebih, menyukai tema petualanga­n, pertemanan, karakter pahlawan, cerita sehari-hari, science, maupun ensikloped­ia.( fit/c5/nda)

 ?? DITE SURENDRA/JAWA POS ?? JENAKA: Nindia Nurmayasar­i (kiri) menggunaka­n media boneka saat mendongeng.
writing
DITE SURENDRA/JAWA POS JENAKA: Nindia Nurmayasar­i (kiri) menggunaka­n media boneka saat mendongeng. writing

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia