Total Knee Replacement Tak Harus ke Luar Negeri
SURABAYA – Pertambahan usia berisiko memunculkan penyakit degeneratif. Termasuk gangguan tulang dan persendian. Sakit di lutut, misalnya. Bisa jadi penyebabnya adalah kerusakan sendi.
’’Selain dari faktor usia, kerusakan sendi karena kecelakaan atau bahasa medisnya trauma,’’ ujar Dr dr Dwikora Novembri Utomo SpOT(K). Kerusakan parah pada sendi lutut itu bisa mengubah kondisi anatomi tungkai beberapa orang.
Jika ada kerusakan parah, langkah yang harus dilakukan adalah operasi penggantian sendi lutut atau total knee replacement (TKR). Meski demikian, operasi tersebut hanya ditujukan bagi mereka yang berumur 60 tahun atau lebih. Mereka yang masih usia pertumbuhan tidak disarankan menjalaninya. Alasannya, implan yang dipasang hanya bertahan 10–15 tahun.
Biaya operasi itu tidak murah. Namun, menurut dokter yang berpraktik di RSUD dr Soetomo tersebut, operasi penggantian sendi lutut bisa di- cover BPJS Kesehatan. ’’Sejak adanya BPJS Kesehatan, banyak pasien yang berobat dan dokternya pun makin terlatih,’’ ungkapnya saat ditemui dalam acara Scientific Meeting of Indonesian Hip and Knee Society (IHKS) di Shangri-La Hotel, Surabaya, kemarin (28/8).
Padahal, banyak ahli dari luar negeri yang hadir di sini. Mereka mengakui keunggulan dokter Indonesia ketika menangani masalah bedah lutut dan
panggul.’’
Dr dr DWIKORA N. UTOMO SpOT(K)
Spesialis Ortopedi
Meski operasi ganti sendi lutut sudah jamak dilakukan di Indonesia, masih banyak orang yang memilih menjalani operasi di luar negeri. Kondisi tersebut, menurut alumnus Unair itu, berkaitan dengan masyarakat yang kurang percaya terhadap kemampuan dokter Indonesia. ’’Padahal, banyak ahli dari luar negeri yang hadir di sini. Mereka mengakui keunggulan dokter Indonesia ketika menangani masalah bedah lutut dan panggul,’’ katanya.
Dokter Nicolaas C. Budhiparama Jr FICS, presiden IHKS, mengakuinya. Terbukti, para presiden Asosiasi Bedah Lutut dan Panggul Internasional hadir tanpa diwakilkan. (lyn/c14/nda)