Baru Berhenti kalau Najib Mundur
PM Malaysia Tuduh 80 Ribu Demonstran Permalukan Negara
KUALA LUMPUR – ” Transaksi” itu dilakukan di hadapan ribuan orang. Seorang pria berpakaian khas Arab menyerahkan sebuah cek miliaran ringgit kepada Perdana Menteri Malaysia (PM) Najib Razak.
Teriakan mencemooh langsung bergemuruh begitu cek tersebut diterima
Tony Wong, seorang pebisnis, berteriak, ”Berhenti perlakukan kami semua seperti orang bodoh, Pak PM.”
Kendati hanya aksi teatrikal; transaksi, cek, dan kemuakan yang tergambar di sana bisa menjelaskan mengapa puluhan ribu warga Malaysia turun ke jalanan Kuala Lumpur kemarin (29/8). Mengenakan berbagai atribut berwarna kuning, mereka menuntut Najib mengundurkan diri.
”Perdana Menteriku Mempermalukanku.” Demikian bunyi tulisan pada tas-tas kanvas yang dibawa para aktivis Bersih, organisasi prodemokrasi yang mengorganisasi aksi tersebut, seperti dilansir Associated Press.
Para demonstran yang jumlah- nya diperkirakan mencapai 80 ribu menyebut aksi turun ke jalan meminta Najib mundur itu sebagai bentuk kepedulian terhadap pemerintah. Sebab, mereka menghendaki pemerintahan yang bersih. Aksi serupa berlangsung di Kinabalu dan Kuching.
Najib didesak turun gara-gara skandal 1Malaysia Development Berhad alias 1MDB. Pada 3 Juli lalu The Wall Street Journal dan portal Sarawak Report melaporkan adanya transfer dana mencurigakan ke rekening Najib. Jumlah dana pada enam rekening di dua bank berbeda, AmBank dan Affin Bank, itu mencapai USD 700 juta (sekitar Rp 9,8 triliun). Dua media itu menyebut 1MDB sebagai penyetor dana.
Belakangan enam rekening tersebut dibekukan dan tiga di antaranya diketahui sebagai rekening pribadi Najib. Seluruh dana itu ditransfer sebelum Pemilu Maret 2013 dari sumbersumber di Timur Tengah dan diduga digunakan untuk kepentingan politik Najib ( lihat grafis).
Kendati jauh hari Polis Diraja Malaysia sudah mengatakan bahwa unjuk rasa tersebut ilegal, massa Bersih tak ambil pusing. Kemarin mereka mengonsentrasikan aksi di sekitar Lapangan Merdeka yang merupakan salah satu tetenger negeri jiran Indonesia itu.
Mereka sengaja memilih Dataran Merdeka sebagai pusat aksi karena di lokasi itu pula bakal berlangsung perayaan hari kemerdekaan besok (31/8). Berangkat dari lima lokasi berbeda di ibu kota, massa mengakhiri aksi long march di Lapangan Merdeka.
Di sana ribuan polisi antihuruhara sudah bersiaga. Tapi, hingga tadi malam WIB, tak ada bentrokan. Massa juga masih bertahan di Dataran Merdeka dan sekitarnya. Bersih menegaskan bahwa aksi unjuk rasa itu akan terus berlangsung sampai hari ini.
Kendati sukses menuai perhatian dunia, unjuk rasa tersebut ternyata tidak mempan mengetuk pintu hati Najib. Jangankan mundur, politikus 62 tahun yang selalu membantah keterlibatannya dalam skandal 1MDB itu balik mengutuk massa Bersih.
Najib menuduh Bersih dan puluhan ribu demonstran tersebut sebagai pencoreng nama baik Malaysia. ”Mereka yang memakai pakaian kuning mencorengkan arang ke muka Malaysia di hadapan dunia,” kecam Najib seperti dilansir kantor berita Bernama.
Sebelumnya presiden partai Barisan Nasional Malaysia Bersatu (UMNO) itu melancarkan berbagai manuver politik untuk menyelamatkan diri. Antara lain, memecat Wakil PM Muhyiddin Yassin dan Jaksa Agung Abdul Gani Patail.
Kemarin juru bicara Bersih menegaskan bahwa unjuk rasa baru akan berhenti jika Najib bersedia meletakkan jabatan. Setelah Kuala Lumpur, para aktivis Bersih akan melanjutkan protes di berbagai negara bagian secara bergantian. Yakni, Sarawak dan Sabah. Selain itu, Bersih akan berunjuk rasa di mancanegara. Antara lain, Australia dan Selandia Baru.
Mengantisipasi terputusnya komunikasi karena pengacakan sinyal oleh pihak yang berwajib, para demonstran mengunduh aplikasi FireChat. Dengan demikian, mereka akan tetap bisa mengoordinasikan aksi, meski pemerintah memutus internet. Kamis (27/8) pemerintah mengumumkan rencana untuk mematikan internet terkait dengan unjuk rasa akbar tersebut.
Pemerintah melalui Komisi Multimedia dan Komunikasi Malaysian (MCMC) juga memblokir sejumlah situs, baik situs media maupun nonmedia, yang menyuarakan gerakan Bersih. Sebagai corong rezim berkuasa, MCMC menyatakan bahwa unjuk rasa anti-Najib merupakan gerakan yang negatif.
Sebab, protes itu akan mengancam stabilitas pertahanan dan keamanan nasional. ’’Unjuk rasa juga hanya akan mencoreng citra Malaysia,’’ imbuh MCMC.
Wakil Menteri Dalam Negeri Nur Jazlan Mohamed (mantan chairman PAC) menyebut kotak suara sebagai satu-satunya media untuk beraspirasi.
Sampai saat ini, tidak ada kejelasan tentang kasus 1MDB. Sebagaimana dugaan awal, perombakan kabinet dan penggantian jaksa agung akan sukses menyelamatkan Najib. Buktinya, tidak ada lagi kelanjutan investigasi terhadap kasus yang membuat beberapa orang penting pemerintahan tersingkir itu. Keberadaan uang USD 700 juta (sekitar Rp 9,8 triliun) yang sempat masuk rekening Najib pun kian tidak jelas. (AP/AFP/hep/c9/ttg)