Jawa Pos

Bantah Minta Kenaikan Nilai Kontrak

-

Sasic yang sebelumnya membela FFC Frankfurt bangga bisa menjadi bagian dari perkembang­an sepak bola putri Jerman. ’’Namun, saya telah memu tuskan untuk memulai babak baru,’’ jelasnya.

Pemain berambut kriting itu kemudian menuliskan alasannya berhenti dari sepak bola. Alasannya sangat klasik. Dia ingin menjadi istri yang baik untuk sang suami yang juga berprofesi pemain sepak bola asal Kroasia, Marko Sasic. Dia juga ingin mencurahka­n waktu bersama putra semata wayang, Milan Sasic.

’’Saya juga ingin menyelesai­kan studi dan melakukan banyak hal lainnya,’’ ujar Sasic yang masih berstatus mahasiswa cultural studies di University of Koblenz and Landau, Jerman.

Rumor di media menyebutka­n, keputusan Sasic untuk pensiun bukan semata alasan rumah tangga. Tapi, dia ingin FFC Frank- furt menaikkan nilai kontrak setelah durasinya diperpanja­ng dari dua tahun menjadi tiga tahun.

Permintaan itu memang tidak berlebihan. Sebab, Sasic adalah motor penggerak kesuksesan Frankfurt meraih gelar Liga Champions putri musim lalu. Bukan hanya itu, pemain berdarah Kamerun tersebut juga mencetak gol terbanyak dengan 22 gol di ajang Bundesliga Frauen. Di timnas Jerman, Sasic berhasil meraih penghargaa­n sepatu emas ketika terjun pada Piala Dunia Putri 2015 di Kanada.

Jika dikalkulas­i, Sasic membukukan 95 gol dari 117 penampilan­nya di Bundesliga Frauen selama enam tahun terakhir. Prestasi itulah yang membuat Sasic tak terbendung dalam bursa pemilihan pemain terbaik UEFA. Dia mengunggul­i pemain asal Prancis Amandine Henry dan rekan senegarany­a, Dzsenifer Marozsan. Tapi, rumor itu dibantah Sasic. ’’Saya hanya ingin fokus pada keluarga. Itu saja,’’ tuturnya. (okt/c19/bas)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia