Jawa Pos

Noda 20 Tahun

Chelsea Dibekuk Palace di Kandang

-

LONDON - Awal musim 20152016 berjalan menyakitka­n untuk Chelsea. Tim besutan Jose Mourinho itu menelan kekalahan 1-2 dari Crystal Palace kemarin (29/8). Parahnya lagi, itu terjadi di kandang sendiri, Stamford Bridge!

Itu adalah kekalahan kedua The Blues. Dalam empat pertanding­an, mereka hanya mengoleksi empat angka. Menjadikan start musim ini adalah yang terburuk dalam 20 tahun terakhir. Pada musim 1995-1996 Chelsea mendulang tiga angka dalam empat laga awal. Itu juga jadi raihan terburuk kedua juara bertahan setelah Blackburn Rovers pada 1994-1995.

Bakary Sako menjadi pahlawan bagi Palace setelah masuk menggantik­an Wilfred Zaha pada menit ke-55. Dia mencetak satu gol (65’) dan satu assist untuk Joel Ward di menit ke-79.

Kekalahan Chelsea kemarin tak lepas dari kurang meledaknya tekanan dari sayap mereka, terutama Eden Hazard. Winger asal Belgia itu tak mampu melepaskan diri dari tekanan pemain belakang Palace. Memang, hal itu membuka ru- ang bagi Pedro. Namun, buruknya finishing menjadi permasalah­an lain.

Hilangnya John Terry dari lini pertahanan membuat Chelsea lemah. Selain itu kurangnya tekanan di sisi lapangan Chelsea membuat fullback mereka maju ke depan. Nah, hal itu mampu dimanfaatk­an oleh Palace yang mengandalk­an serangan balik dari sisi lapangan. Dua gol Palace pun berasal dari lowongnya sisi kanan di wilayah pertahanan Chelsea.

Adalah Yannick Bolasie yang menjadi kreator gol Palace. Setelah menyisir kekosongan sisi kanan pertahanan Chelsea, Winger 26 tahun asal Congo itu melepaskan umpan mendatar yang langsung disambar oleh Bakary Sako untuk mencetak gol pertama. Meski gagal di kesempatan pertama, Sako berhasil memperdaya­i Thibaut Curtois dengan melepaskan tendangan ke sisi atas gawang.

Falcao sempat menghidupk­an harapan The Blues. Menerima umpan dari Pedro, penyerang asal Kolombia itu mencetak gol perdananya bagi Chelsea di menit ke-79. Lagi-lagi petaka itu terjadi dari sisi kanan pertahanan Chelsea. Umpan lambung Bolasie disambut oleh Sako. Bu- kannya mengarahka­n ke gawang, Sako mengumpan bola ke arah Joel Ward. Dengan mudah, pemain ini mencetak gawang yang telah ditinggalk­an Curtois.

Jika tidak segera berbenah, Chelsea bisa melempar handuk dalam perburuan juara musim ini. Sebab selama tiga pekan ke depan, mereka bakal menghadapi lawan-lawan yang punya pertahanan lebih kokoh dibandingk­an Palace. Everton (12/9), Arsenal (19/9), dan Newcastle (26/9) siap untuk memperpanj­ang rekor Chelsea tersebut.

Melawan Everton, Mou boleh saja berharap pada nostalgia. Sebab, musim lalu Chelsea berhasil menang 6-3 atas Everton di Goodison Park. Namun, situasi di musim ini berbeda. Apalagi, mereka bisa mengurangi kekuatan Everton seandainya mencapai kesepakata­n terkait transfer John Stones.

Yang jelas, Mou bakal berpikir keras untuk meraih kemenangan melawan Everton. Itu bisa menjadi modal bagus bagi kepercayaa­n Chelsea ketika menjamu Arsenal pekan berikutnya. Sebab kemenangan di Derby London itu bisa membawa kebahagiaa­n bagi pemain. “Kami tetap tenang. Tapi kami tidak bahagia. Kami butuh itu untuk mencapai performa yang lebih baik,” terang Mou. (rif/ang)

 ?? AP PHOTO/MATT DUNHAM ?? AWAL PETAKA: Pemain Crystal Palace Bacary Sako (dua dari kiri) melepaskan tembakan yang tak mampu dibendung barisan pertahanan Chelsea tadi malam. Palace menang 2-1.
AP PHOTO/MATT DUNHAM AWAL PETAKA: Pemain Crystal Palace Bacary Sako (dua dari kiri) melepaskan tembakan yang tak mampu dibendung barisan pertahanan Chelsea tadi malam. Palace menang 2-1.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia