Jawa Pos

Damianus Mundur karena Tekanan

-

JAKARTA – Pelatih petinju Daud Yordan, Damianus Yordan, memilih mundur karena tidak nyaman. Garagarany­a, tuntutan agar Daud terus meraih kemenangan KO ( knockout) atas lawan-lawannya dirasa berlebihan.

Damianus menangani Daud sudah 18 tahun. Maklum, keduanya bertalian darah. Dia sempat mengundurk­an diri dari posisi pelatih setelah Daud kalah TKO ( technical knockout) oleh Simpiwe Vetyeka pada April 2013, lalu balik melatih Daud.

Damianus mengatakan tidak punya masalah personal dengan Daud. Materi program untuk adiknya itu sudah dijalankan sembari menunggu pelatih baru yang diberikan Mahkota Promotion, manajemen Daud.

”Saya kurang mampu secara psikologis saat ini untuk menjadi pelatih,” tutur Damianus. ”Masyarakat tinju selalu minta Daud harus menang KO. Itu tak bisa saya penuhi,” lanjutnya.

Selain tahu melalui media, Damianus mengaku sering mendapat pesan singkat agar Daud bisa menang KO setiap tanding. Dia memahami hal itu. Sebab, saat ini Daud adalah satu-satunya petinju Indonesia di ajang internasio­nal yang memegang sabuk juara. Saat ini Daud berstatus juara ad interim Asia Pasifik kelas ringan (61,2 kg) versi WBO.

Karena itu, Damianus berpendapa­t, mungkin dengan dilatih oleh pelatih asing, kemampuan Daud untuk mengKO lawan bisa berkembang pesat. Termasuk ketika Mahkota Promotion menghadirk­an Craig Christian untuk menggemble­ng Daud di Bali.

Sementara itu, Manajer Mahkota Promotion Wahyu Prasetya mengatakan akan memastikan Daud berlatih di Bali dalam waktu dekat. Dia berusaha melakukan finalisasi dengan WBO untuk jadwal pertanding­an Daud versus Josh King (Australia) di Bali pada 4 Oktober mendatang. (dra/c11/ady)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia