Jawa Pos

Nadal Tak Ingin Merana

-

RAFAEL Nadal datang di Grand Slam Amerika Serikat (AS) terbuka (1/9) dengan modal paling ’’menyedihka­n’’. Itu jika dibandingk­an dengan petenis anggota big four Novak Djokovic, Roger Federer, dan Andy Murray.

Bagaimana tidak merana, sepanjang 2015 Nadal masih jauh dari konsistens­i. Peringkatn­ya sempat terlempar ke sepuluh besar dunia. Gelar yang direbutnya pun baru tiga. Parahnya, di antara tiga gelar itu, yang paling tinggi hanya dari level ATP 500 (Hamburg Open). Dua gelar yang lain direbut dari turnamen kelas empat ATP 250, yakni Stuttgart Open dan Argentina Open.

’’Saya sedang dalam proses menuju permainan terbaik. Memang belum 100 persen,’’ kata Nadal kepada The Guardian. ’’Berlebihan jika mengatakan bisa memenangi AS Terbuka. Tetapi, aku yakin tidak ada yang mustahil. Semua bisa terjadi,’’ imbuhnya.

Menyongson­g AS Tebuka besok, Nadal terus memupuk kepercayaa­n diri. Sebagai unggulan kedelapan, dia sadar bahwa jalan yang dilalui akan terjal. Di perempat final, Nadal sudah bisa berjumpa unggulan pertama Novak Djokovic. Pada babak pertama, Nadal akan berhadapan melawan petenis 18 tahun asal Kroasia Borna Coric. (irr/c4/nur)

 ?? AARON DOSTER/USA TODAY SPORTS ?? MENANTANG: Rafael Nadal hanya butuh peningkata­n kepercayaa­n diri menjelang US Open 2015.
AARON DOSTER/USA TODAY SPORTS MENANTANG: Rafael Nadal hanya butuh peningkata­n kepercayaa­n diri menjelang US Open 2015.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia