Gangguan Penglihatan, Tewas Tercebur Sumur
SURABAYA – Suasana pagi yang hening di sebuah rumah kos di Jalan Donowati IV/ 18 mendadak pecah. Seisi penghuni kos itu bangun setelah mendengar teriakan Kholifah, 48. Dia berteriak histeris saat melihat kaki mengambang di dalam sumur.
Kemudian penghuni kos bersama warga mengevakuasi tubuh tersebut. Setelah diangkat, ternyata yang tenggelam ke dalam sumur itu adalah Marinten. Tubuh kakek malang berusia 85 tahun tersebut sudah pucat ketika diangkat.
Peristiwa itu dilaporkan ke Mapolsek Sukomanunggal pukul 06.40. Kanitreskrim Polsek Sukomanunggal AKP Sukoco memperkirakan, korban jatuh ke dalam sumur pukul 04.40. ”Kebiasaan dia saat subuh selalu ke kamar mandi,” jelas Sukoco.
Sumur itu memang dekat dengan kamar mandi. Selama ini korban mengidap gangguan penglihatan. Samar-samar dia hanya bisa melihat kalau ada cahaya saat siang. Bila malam tiba, dia sama sekali tidak bisa melihat.
Untuk bisa berjalan, dia memakai centong nasi. Oleh Marinten, biasanya centong itu diketuk ke depan agar tahu benda-benda yang menghalanginya. Sama persis ketika peristiwa nahas itu terjadi, di dekat sumur tersebut ditemukan centong nasi.
Polisi menduga, centong yang dibawa korban tidak bisa meraba sumur. Sebab, bibir sumur itu hanya setinggi satu meter atau seukuran pinggang orang dewasa. ”Jadi, belum sempat tahu ada sumur, korban sudah tersandung,” beber Sukoco.
Sukoco memastikan, peristiwa tersebut murni kecelakaan. Tidak ditemukan adanya unsur kekerasan pada tubuh Marinten. Jenazah Marinten langsung dimakamkan tanpa diotopsi. ”Saat kami tiba, korban memang sudah siap disemayamkan,” papar mantan Kanitreskrim Polsek Mulyorejo tersebut. (did/c7/git)