Tahun Ini Fokus Perbaiki Nilai
SEMENTARA itu, sekolah mengakui masih kurang optimal dalam penilaian standar proses. Hal itu diungkapkan Kepala SMAN 1 Johanes Mardijono. ’’Standar pembiayaan juga belum maksimal,’’ katanya.
Standar pembiayaan meliputi pengelolaan keuangan dan inisiatif sekolah mencari dana tambahan. ’’Masih banyak yang harus dibenahi. Ini jadi PR kami tahun ini,’’ lanjut Johanes. Salah satunya dengan perbaikan silabus pembelajaran dan implementasi standar proses.
Johanes menjelaskan, untuk tahun pelajaran 2015– 2016, SMAN 1 memiliki target menambah poin 0,01 pada standar isi, sarana dan prasarana, serta kompetensi lulusan. Sedangkan, untuk lima standar lainnya, dia menargetkan penambahan nilai sebesar 0,02. ’’Semakin yakin standar dapat diperbaiki. Penambahan nilai target semakin besar,’’ terangnya.
Selain SMAN 1, SMAN 19 mengalami kekurangan dalam nilai standar proses. ’’Nilai proses pembelajaran di sekolah harus terus diperbaiki,’’ ujar Kepala SMAN 19 Zainuri. Konten standar proses ini mencakup implementasi selama proses belajar mengajar. Tentunya, pencapaian prestasi siswa juga menjadi penilaian dari dalam konten standar proses di EDS. ’’Itu mengacu penilaian EDS tahun lalu,’’ terangnya.
Sementara itu, standar EDS yang beberapa kali menjadi unggulan di SMAN 19 adalah sarana dan prasarana. Zainuri mengungkapkan, sarana dan prasarana di sekolah terus diperbaiki. Tujuannya, menarik minat siswa agar tertarik bersekolah di SMAN 19. Sebagaimana diketahui, SMAN 19 terletak di wilayah Surabaya Utara dengan akses yang kurang dibandingkan SMAN di Surabaya Tengah. (bri/c17/ai)