Investasi Properti Menjanjikan
Pembeli Juga Warga Surabaya dan Jakarta
GRESIK – Pertumbuhan industri properti begitu pesat di Kota Giri. Selain perumahan, dalam beberapa tahun terakhir, pengembang jorjoran mendirikan rumah dan toko (ruko) di berbagai lokasi strategis. Rata-rata nyaris habis.
Para pengembang, tampaknya, mencium peluang dari perkembangan Kota Pudak yang perekonomiannya terus menggeliat. Pendapatan per kapita warganya terus meningkat. Pebisnis tua dan muda pun bermunculan. Mereka butuh tempat yang representatif. Salah satunya ruko.
’’Di sini penjualan ruko bagus. Hampir semua ruko yang kami bangun sudah terjual,’’ kata General Manager PT Bumi Raya Nusantara Permai R.E. Sudrajat kemarin (28/8).
Pengembang tersebut membangun 210 unit ruko secara bertahap. Sudrajat menyebutkan, 150 unit sudah selesai. Sebesar 95 persennya telah terjual sekaligus sudah serah terima dengan pembeli. ’’Sisanya kami bangun tahun depan,’’ katanya.
Menurut Sudrajat, sebagian besar pembeli ruko merupakan warga Gresik sendiri. Jika dibandingkan, 60 persen warga Gresik dan 40 persen warga luar. Terutama warga Surabaya, bahkan Jakarta. Warga Gresik memilih menggunakan ruko itu untuk bisnis sendiri. Ada yang buka kantor, usaha kuliner, jasa ekspedisi, kesehatan, travel, komunikasi, dan sebagainya.
Sementara itu, warga luar kota membeli ruko untuk dijual lagi atau disewakan. Mereka mengincar ruko-ruko di lokasi strategis. Misalnya, dekat kantor pemerintah maupun akses tol. ’’Intinya, mereka investasi di sini karena yakin untungnya menjanjikan,’’ jelasnya.
Sudrajat menuturkan, angka penjualan selalu meningkat. Dari semester ke semester, jumlahnya selalu naik. Kenaikannya 15–20 persen per semester. Gresik merupakan kota industri dan niaga sehingga memiliki perkembangan ekonomi yang bagus. ’’Penjualan properti sangat prospektif karena income per capita juga tinggi,’’ tuturnya.
Hal senada diungkapkan Marketing Grand Plaza Gresik Robin Torana. Menurut Robin, propertinya justru diminati warga luar Gresik. Tahun ini sudah terbangun tiga blok ruko. Total terdiri atas 107 shophouse dan 118 stands center. Ratusan unit itu hampir ludes. Padahal, harganya sekitar Rp 2,5 miliar– Rp 3 miliar per unit. ’’Kami targetkan akhir tahun ini ruko dan stand terjual habis,’’ ucap Robin. (fel/c15/roz)