Jawa Pos

Gunung Lokon Ganggu Penerbanga­n ke Sulut

-

MANADO – Rute penerbanga­n semakin rentan karena gangguan gunung berapi. Setelah Gunung Raung di Jember mereda, kemarin giliran Gunung Api Lokon, Sulawesi Utara (Sulut), yang melontarka­n abu dan pasir ke udara.

Manado Post melaporkan, Sabtu malam (29/8) gunung di Kota Tomohon itu memuntahka­n abu vulkanis setinggi 1,5 kilometer. Letusan disertai gemuruh kuat dan asap tebal.

Menurut keterangan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggula­ngan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, gunung meletus pukul 23.45 Wita. ”Tampak kolom abu mencapai 1,5 km, mengarah ke utara hingga timur laut,” ujar Sutopo.

Tidak ada korban jiwa dalam Kepala Pusat Data, Informasi,

dan Humas BNPB bencana yang terjadi. Sebab, kata dia, gejala awal erupsi sudah terdeteksi petugas pengawas pos Gunung Lokon. Dengan demikian, badan penanggula­ngan bencana daerah (BPBD) bisa langsung menyampaik­an kepada warga. ”Sebelum erupsi, BPBD Lokon sudah warning. Masya- rakat diminta siap,” tuturnya kemarin (30/8).

Meski begitu, muntahan abu vulkanis Lokon tetap berdampak. Sejumlah wilayah seperti Manado hingga Minahasa dihujani abu vulkanis. Akibatnya, kondisi udara tidak sehat. Pihak BPBD pun membagikan 3 ribu masker. Selain itu, pembersiha­n abu dengan air telah dilakukan.

”Tak ada pengungsia­n. Semua masih berjalan normal,” ungkap alumnus Universita­s Gadjah Mada tersebut.

Menurut Sutopo, aktivitas gunung setinggi 1.580 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut masih terpantau tinggi. Karena itu, masyarakat diminta menjauhi puncak gunung hingga radius 3 km. ”Status masih di level siaga. Masih sama sejak 2012,” katanya.

Di sisi lain, letusan kondisi Lokon juga berdampak pada aktivitas penerbanga­n. Bandara Internasio­nal Sam Ratulangi pun harus ditutup. Penutupan dilakukan setelah Direktorat Perhubunga­n Udara Kementeria­n Perhubunga­n mengeluark­an ( nomor A9107/15.

Dalam itu disebutkan, bandara mulai ditutup kemarin pukul 05.28 WIB hingga estimasi waktu pukul 09.00 WIB. Tetapi, perpanjang­an penutupan harus dilakukan hingga pukul 12.00 WIB, setelah notam yang baru keluar.

”Bandara Manado sudah normal jam 12.01 WIB. Saat ini operasiona­l sudah kembali normal,” ujar Direktur Navigasi Penerbanga­n Novie Riyanto kemarin siang. (mia/c10/kim)

Tak ada pengungsia­n. Semua masih berjalan

normal.”

Sutopo Purwo Nugroho

 ??  ?? notice to airmen notam)
notam
notice to airmen notam) notam

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia