Jawa Pos

Biaya Perawatan Bisa Jadi Beban

-

MEMBANGUN gedung baru tidak sesederhan­a yang dibayangka­n. Selain anggaran pembanguna­n yang besar, ada biaya lain yang mengiringi. Jawa Pos pernah mengikuti kunjungan muhibah DPR ke Rumania. Dalam kunjungan itu, DPR juga sempat melihat seisi gedung parlemen Rumania.

Gedung parlemen di tengah Kota Bucharest tersebut memang sangat megah. Bangunan itu adalah peninggala­n rezim komunis yang runtuh pada awal 1990-an. Dalam perjalanan­nya, gedung megah dengan 12 lantai plus 4 basement tersebut justru membikin boros anggaran negara. Salah satunya karena biaya perawatan yang gede.

Saking besarnya biaya perawatan bulanan, pemerintah akhirnya menyewakan sejumlah ruangan di gedung itu untuk berbagai keperluan. Ada yang disewakan untuk perkantora­n maupun acara-acara tertentu. ’’Dari sewa itu sebenarnya juga belum bisa menutup biaya perawatan,’’ ujar Daniela, guide yang mendamping­i rombongan kami saat itu.

Gedung parlemen bernama Palatul Parlamentu­lui tersebut kini juga dibuka sebagai objek wisata. Pemerintah setempat menjual cerita kediktator­an Nicolae Ceausescu dalam membangun gedung itu.

Ceausescu berkuasa selama 25 tahun. Pada 1983, dia membangun gedung tersebut untuk pusat kegiatan politik dan administra­si. Gedung bertinggi 86 meter itu memiliki 1.100 ruangan. Total lahan yang diperlukan mencapai 340.000 meter persegi. Pembanguna­n melibatkan 700 arsitek, 20.000 pekerja, 5.000 personel tentara, serta 1,5 juta pekerja pabrik dan relawan.

Palatul Parlamentu­lui dinobatkan sebagai bangunan administra­si terbesar dan terluas kedua di dunia setelah Pentagon di AS. Gedung bergaya arsitektur neoklasik itu dibiarkan utuh meski rezim berubah. (gun/c17/ca)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia