Jawa Pos

Industri Jamu Tak Khawatir Penguatan Dolar

-

SURABAYA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar yang mencapai Rp 14 ribu tidak memengaruh­i produsen jamu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Sebab, Sido Muncul mengklaim menggunaka­n bahan baku lokal sehingga tidak terpengaru­h kenaikan dolar.

’’Kami memproduks­i jamu dari bahanbahan kita sendiri, dari produksi petani-petani kita. Jadi tidak terpengaru­h kenaikan dolar,’’ kata Dirut Sido Muncul Irwan Hidayat dalam peluncuran produk baru Tolak Linu di Surabaya pada Jumat malam (28/8).

Irwan juga mengklaim bahwa pasar Sido Muncul juga tidak terpengaru­h merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Bahkan, Sido Muncul meluncurka­n tiga produk baru. Yaitu, Tolak Linu Herbal, Tolak Angin Care (minyak angin dengan aromaterap­i), dan Kuku Bima Energi RTD (minuman energi berbentuk cair).

Dalam peluncuran tiga produk baru itu, Sido Muncul bertemu dengan 150 pelaku usaha grosir di Jawa Timur ( Jatim) untuk memasarkan produknya. ’’Pertemuan ini merupakan strategi untuk memperkuat hubungan dengan mitra kerja. Produk kami dikenal masyarakat berkat bisnis grosir,’’ lanjut dia.

Menurut Irwan, Sido Muncul mengalo- kasikan Rp 150 juta untuk mengembang­kan tiga produk tersebut. Dia memastikan, perseroan tidak menghabisk­an banyak modal karena ketersedia­an bahan baku dan mesin yang dimiliki. ’’ Supplier bekerja sama dengan petani sehingga biaya yang besar hanya untuk packaging dan iklan,’’ katanya.

Soal segmentasi, lanjut Irwan, Sido Muncul menyasar masyarakat kalangan menengah ke bawah untuk tiga produk baru itu. Irwan juga memaparkan, tiga produk baru tersebut merupakan jamu berbahan baku herbal seperti produk Sido Muncul sebelumnya.

Irwan juga optimistis seluruh produk Sido Muncul menembus pasar global pada 2016. ’’Kami memperbany­ak produk dan menjaga kualitas. Sasaran kami pasar menengah ke bawah. Mereka mengingink­an kualitas yang baik dengan harga murah,’’ tutur dia.

Menurut Irwan, kondisi itu akan terus dijaga hingga pada awal 2016 bahwa Sido Muncul masuk ke pasar global. Sebelumnya, perseroan masuk pasar Filipina dengan nama Tulak Hangin. Pasar ekspor Sido Muncul baru mencapai 5–6 persen. ’’Bukan karena ekspor tidak menjanjika­n, tetapi karena permintaan dalam negeri tumbuh,’’ katanya. (vir/c4/agm)

 ?? FRIZAL/JAWAPOS ?? BARU: Dirut Sido Muncul Irwan Hidayat (kiri) memperliha­tkan produk barunya, Tolak Linu, dalam pertemuan dengan mitranya di Surabaya Jumat malam (28/8).
FRIZAL/JAWAPOS BARU: Dirut Sido Muncul Irwan Hidayat (kiri) memperliha­tkan produk barunya, Tolak Linu, dalam pertemuan dengan mitranya di Surabaya Jumat malam (28/8).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia