Ubah 12 Pasar Jadi Flat Keluarga Muda
JAKPUS – Harga dan ketersediaan lahan menjadi kendala Pemprov DKI Jakarta untuk menyediakan hunian sehat bagi warganya. Untuk menyiasati, pemprov akan mengubah 12 pasar tradisional menjadi pasar modern yang terintegrasi dengan flat. Sebagian di antaranya disediakan khusus untuk keluarga muda.
Ke-12 pasar yang akan diubah menjadi hunian terintegrasi pasar tersebut berada di pusat kota. Tujuannya, keluarga muda yang berpenghasilan menengah ke bawah dapat memangkas biaya transportasi. Dengan demikian, para keluarga muda itu diharapkan dapat menabung karena tarif transportasi umum lebih murah daripada bahan bakar sepeda motor atau mobil pribadi.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Jakarta Ika Lestari Adji menjelaskan, ke-12 hunian terintegrasi pasar itu akan dibangun perusahaan pelat merah PT Jakarta Propertindo ( Jakpro). ”Saya sudah ketemu Jakpro untuk menajamkan konsep (hunian terintegrasi pasar) ini,” katanya.
Pasar yang dibidik untuk diubah menjadi hunian terintegrasi adalah Pasar Rumput di Manggarai, Pasar Manggarai, Pasar Pramuka di Jalan Pramuka, Pasar Serdang di Kemayoran, Pasar Grogol di Grogol Petamburan, Pasar Tanah Abang, dan Pasar Jelambar di Grogol Petamburan. Selain itu, Pasar Sukapura di Cakung, Pasar Sunter Podomoro di Sunter Agung, Pasar Jembatan Besi, Pasar Sindang di Koja Selatan, dan Pasar Senen.
Dari ke-12 pasar, Pasar Senen, Pasar Rumput, dan Pasar Tanah Abang paling berpotensi untuk diubah menjadi hunian terintegrasi bagi keluarga muda. Sementara itu, sembilan pasar lainnya akan diubah menjadi flat kompensasi bagi warga yang direlokasi pemerintah. ”Keluarga muda yang ingin memiliki flat harus memiliki KTP DKI dan berpenghasilan rendah karena sistemnya sewa,” terang Ika.
Dia belum bisa menjelaskan harga sewa untuk flat khusus bagi keluarga muda. Penyebabnya, Dinas Perumahan dan Gedung DKI masih membahas sejumlah aturan terkait dengan konsep hunian terintegrasi pasar. Misalnya, harga sewa, pengelola flat, hingga aturan warga yang ingin menyewa.
Seluruh pasar direncanakan memiliki tinggi minimal 16 lantai. Lantai 1 dan 2 akan digunakan untuk pasar bersih. Sisanya digunakan untuk hunian dengan sistem sewa bulanan. Ika menargetkan groundbreaking proyek dapat dimulai akhir tahun. ”Mereka (Jakpro) janji Desember sudah mulai. Sambil menunggu, kami persiapkan aturan pengelolaannya,” terangnya. (fai/noe/c23/ano)