Bimbing Kelola Kebun
BEBERAPA bulan terakhir ini Lisa Virgiano bertandang ke sejumlah daerah. Pakar kuliner itu mencari biji-biji kopi terbaik di negeri ini yang belum terkelola dengan baik. Toraja, Solok, Bengkulu, hingga Gunung Merapi pun dia datangi.
Di daerah-daerah itu, Lisa membimbing para petani untuk mengelola kebun kopi agar lebih baik. Di tangan Lisa, kopi-kopi yang awalnya belum tergarap dengan baik itu berhasil menjadi single origin yang berkualitas. Grade
rata-rata di atas 83. ”Kopi-kopi itu akan saya bawa ke Frankfurt Book Fair,” ujar Lisa saat ditemui di sebuah acara charity Sabtu lalu (29/8). Kebetulan, di ajang bergengsi itu, dia akan mengisi acara di paviliun Indonesia. Dia akan menyampaikan presentasi kepada anak-anak muda dari seluruh dunia dalam acara Classroom of the Future.
”Pada acara itu, saya akan mengenalkan kopi Indonesia dari proses tanam sampai kopi itu bisa kita nikmati bersama,” katanya. Ada enam single origin coffee yang akan dibawa Lisa ke Frankfurt. Yakni, sembalun (Lombok), kepahiang (Bengkulu), robusta merapi (Jogjakarta), arabika buntu sisong (Tana Toraja), arabika pangala (Toraja Utara), dan arabika solok.
Banyak cerita yang tak terlupakan ketika Lisa menjangkau daerah tersebut. Kebanyakan kebun sulit dijangkau karena berada di dataran tinggi. Apalagi, kebanyakan di antara kopi-kopi itu berasal dari kebun yang tak terkelola dengan baik. ”Beberapa kali saya harus naik motor trail. Sebab, medannya tak bisa dijangkau dengan motor biasa,” kenangnya. (gun/c11/sof)