Bermula dari Kado Membership
Marcellina Leonora, Trainer Crossfit Bekerja tidak selalu menjadikan pendapatan sebagai orientasi. Jika yang dilakukan mampu menyenangkan hati, pekerjaan itu bisa jadi sesuatu yang tak ternilai.
SUDAH dua tahun ini Leony, sapaan Marcellina Leonora, menjalani profesi sebagai trainer crossfit. Program olahraga yang menggabungkan gerakan dasar gimnastik, Olympic weightlifting, sprint, cardio training, body weight exercise, dan plyometrics. Gerakannya dilakukan dalam intensitas tinggi.
Terjunnya Leony mengajar crossfit bermula dari hadiah ulang tahun yang diberikan para sahabat. Kado itu berupa membership FitCamp selama tiga bulan di CrossFit Equator, Kemang, Jakarta.
Dia melatih lima sesi per minggu untuk kelas crossfit dan boot camp. Total waktunya mencapai 5–6 jam setiap pekan. Leony lakukan hal tersebut setelah jam kantor di sebuah perusahaan asing sebagai tendering admin. Yap, Leony mengajar crossfit pada malam hari.
Seperti malam itu di tempat latihan CrossFit Equator, Leony sedang mendemontrasikan beberapa gerakan, mulai bicep stretch sampai ring row, kepada muridmuridnya. ’’Mengajar crossfit menjadi hiburan sekaligus menghilangkan kejenuhan dari rutinitas sehari-hari,’’ ungkapnya.
Bertemu klien atau atlet dengan target yang berbedabeda menjadi tantangan tersendiri. Ada yang ingin kurus atau mengencangkan bagian-bagian tertentu pada tubuh. Ada pula yang ingin memperdalam skill Olympic weightlifting.
Perempuan kelahiran Jakarta, 12 Mei 1986, itu lebih banyak melatih laki-laki. Tetapi, hal tersebut sama sekali bukan hambatan. Untuk menjadi seorang trainer crossfit, apa saja yang harus dimiliki? ’’Modal fisik pasti diperlukan,’’ katanya. ’’Pelatih harus bisa jadi contoh dalam menjaga bentuk tubuh,’’ lanjut Leony. Kemudian, harus memiliki sertifikasi CrossFit level 1 serta menguasai dasar ilmu gimnastik dan Olympic weightlifting.
Ketika kondisi badan tidak fit dan ada jadwal melatih, Leony bisa mengisi kelas dengan menjelaskan teori. Dia akan meminta bantuan teman sesama pelatih untuk mendemokan gerakan.
Dari hobi crossfit menjadi pelatih, Leony merasakan banyak manfaat. Selain badan makin bugar, rutin berolahraga membuatnya terbebas dari stres. Tidak mudah lelah dan mengantuk saat beraktivitas sejak pagi hingga sore hari.
Bekerja sesuai dengan passion, Leony tidak memikirkan besaran pendapatan. ’’ Yang lebih penting, mengajar bikin happy. Itu priceless,’’ jelas perempuan yang hobi hiking tersebut, lantas tersenyum. (nor/c14/ayi)