Putri Vita Perpanjang Asa
SURABAYA – Putaran sweet sixteen Honda DBL East Java Series 2015- North Region berlangsung seru kemarin ( 30/ 8). Salah satu laga yang tersaji apik adalah tim putri SMA Vita Surabaya kontra SMAN 1 Wonoayu, Sidoarjo. Wonoayu, sebutan SMAN 1 Wonoayu, Sidoarjo, berhasil meraih prestasi tertingginya sepanjang sejarah Honda DBL pada musim lalu, yakni melaju ke babak big eight. Sayangnya, Wonoayu gagal mengulang raihan tersebut. Sebaliknya,Vita yang tahun lalu terhenti di babak 16 besar berhasil meng- upgrade capaian. Vita menundukkan Wonoayu dengan selisih angka tiga bola.
Wonoayu memimpin pada awal kuarter melalui tembakan dua angka dari forward Findy Aprianti. Namun, keunggulan Wonoayu tak bertahan lama setelah dua lemparan bebas yang dilesatkan kapten Vita Florensia Stephanus. Skor menjadi 4- 4 sama. Pada kuarter selanjutnya, kedua skuad saling merapatkan pertahanan. Pressing solid Wonoayu-Vita membuat serangan satu sama lain sulit menembus ring. Keduanya nyaris scoreless jika saja peluang free throw disia-siakan Carina Ciawi, forward Vita. Vita memimpin satu poin hingga kuarter kedua berakhir.
Periode ketiga menjadi titik puncak bagi unggulnya defense Vita. Berhasil membaca gaya permainan lawan, skuad yang diasuh Fandi Haliem itu mengalihkan fokus pertahanan di area keyhole. ’’Kami lihat pada dua kuarter awal Wonoayu cenderung mengandalkan drive. Makanya, kami tahan di keyhole sehingga mereka terpaksa pakai tembakan jarak jauh,’’ kata Florencia. Strategi tersebut, rupanya, berhasil membendung serangan lawan. Terbukti, produktivitas poin Wonoayu anjlok hingga scoreless. Vita terus memanfaatkan turnover lawan yang dilanjutkan dengan fast break sehingga mampu menorehkan tujuh tambahan poin. Margin poin membesar. Skor menjadi 12-4 untuk keunggulan Vita.
Di tengah momen kritis tersebut, forward Wonoayu Sistian Anggraini mampu melayangkan three-point cantik pada menit terakhir laga. Tapi, poin itu tak bisa menyelamatkan skuadnya. Vita menuntaskan laga dengan skor akhir 1610. Skuad tersebut berhasil memperpanjang napas ke babak big eight. Nanti Vita berhadapan dengan putri SMAN 16 Surabaya. ’’Ini prestasi tertinggi kami karena baru ikut tahun lalu. Kami bakal perbaiki man-to-man defense dan stamina fisik untuk pertandingan selanjutnya. Semoga bisa sampai final,’’ tutur Florencia.
Sektor putra juga tak kalah panas. Mempertemukan champion 2004, SMAN 2 Surabaya melawan finalis musim 2014 SMA Gloria 1 Surabaya. Smada, julukan SMAN 2 Surabaya, yang tahun lalu absen dari babak playoff berusaha meningkatkan prestasi musim ini.
Di sisi lain, Gloria juga berambisi membayar target tahun lalu, yaitu memperoleh gelar juara. Gloria, tampaknya, telah mengantisipasi titik unggul lawan. Untuk mengimbangi permainan tempo cepat ala small man Smada, Gloria memasang big man berkualitas seperti center Gerdy Martiano dan guard Calvin Pierro. Unggul postur, Gloria dengan mudahnya memanfaatkan turnover Smada. Terlebih, teamwork Smada yang kacau memudahkan Gloria menajamkan serangan. Gloria memimpin hingga akhir kuarter kedua dengan skor 12-5.
Namun, konfidensi pemain Smada tak mudah ditundukkan. Selisih poin tak menciutkan nyali mereka. Justru mereka makin agresif menyerang pada kuarter ketiga. Dua shooting beruntun dari center Illyasa Abdi menstimulus spirit skuad tersebut. Rotasi pemain yang dilakukan coach Smada Dhimas Aniz ternyata cukup ampuh untuk meredam gempuran Gloria. Sayangnya, line-up Gloria terlalu sulit dilemahkan. Skuad itu makin mengakselerasi tempo permainan pada kuarter penentu. Alhasil, Gloria memenangi pertandingan dengan skor 32-19.
Meski berhasil menang, Gloria mengakui kelebihan lawan. ’’ Smada sangat pandai memanfaatkan peluang. Pada kuarter ketiga, kami malah sempat nggak fokus gara-gara kalah. Kami pikir selisih poinnya sudah jauh,’’ ungkap forward sekaligus kapten Gloria Paul Ezekiel. (afr/c14/sam)