Renault Akuisisi Lotus
SILVERSTONE – Hujan tidak hanya ’’memberkati’’ Valentino Rossi di MotoGP Inggris kemarin (30/8). Tetapi, itu juga mendatangkan kebaikan bagi pembalap Octo Pramac Racing-Ducati Danilo Petrucci.
Imbas dari trek basah itu, Petrucci sukses melewati sederet pembalap pabrikan top MotoGP. Pria Italia itu mengakhiri lomba dengan kepala tegak sebagai runner-up. ’’Aku benar-benar tidak tahu mengapa ada Valentino di dekatku,’’ canda Petrucci.
Tidak ada yang menduga Petrucci bisa tampil segila itu. Mungkin itulah salah satu kejutan terbesar musim ini. Soalnya, sepanjang karirnya membalap di MotoGP sejak 2012, pria 24 tahun itu selalu sulit menembus persaingan papan tengah.
Jangankan bermimpi bediri di podium, finis sepuluh besar saja dia sulit. Pada sebelas seri sebelumnya, torehan terbaik dia adalah finis kesembilan. Musim sebelumnya, saat masih menggeber mesin open bersama tim ART, dia tidak pernah merasakan finis sepuluh besar. Paling pol ya kesebelas.
Performa dia pada musim ini dengan Desmosedici GP 14.1 memang merangkak naik. Selama 12 seri yang sudah berlangsung, Petrucci selalu finis. Jauh jika dibandingkan dengan tahun lalu yang tujuh kali dia keluar dari balapan. Baik karena kecelakaan maupun di- timpa masalah mesin.
Musim lalu dia menempati posisi ke-20 di klasemen akhir. Sementara saat ini, saat balapan menyisakan tujuh seri, Petrucci bertengger di peringkat kedelapan.
Tetapi, di luar faktor hujan, performa Petrucci kemarin memang layak diberi penghormatan besar. Tanda-tanda ketangguhan dia tampak sejak sesi pemanasan balapan (warm-up lap). Catatan waktunya tercepat kedua tepat di belakang Rossi. Selisihnya hanya 0,6 detik. Hasil warm-up itu sama dengan saat balapan ketika keduanya menempati posisi satu dan dua.
Memulai balapan dari posisi ke-18, rider kelahiran Terni, Italia, itu mempertontonkan skill duel wheel-to-wheel yang ciamik. Tum- bangnya sejumlah pembalap papan tengah memudahkan dia merangsek ke persaingan pembalap-pembalap terdepan.
Raja Silverstone Jorge Lorenzo (Movistar Yamaha) adalah korban pertama Petrucci. Korban be_rikutnya, pembalap Repsol Honda Dani Pedrosa. Sirkuit yang teknikal dengan gangguan genangan air hujan memang tidak menguntungkan siapa pun untuk meladeni duel.
Dengan performanya itu, Petrucci bisa bermasa depan cerah. Sebab, dia bisa dipromosikan untuk mendapat motor terbaik. Apalagi, Pramac sudah memastikan calon rekan setimnya, Scott Redding, akan menunggangi Desmosedici GP15. Sekarang motor itu digeber pembalap utama Ducati Dovizioso dan Andrea Iannone. (cak/c4/nur)
ENSTONE – Masa depan kongsi Red Bull Racing (RBR) dengan Renault terjawab sudah. Hubungan itu terancam buyar karena Renault hampir dipastikan kembali ke Formula 1 sebagai konstruktor penuh.
Pabrikan asal Prancis itu, kabarnya, sudah membeli saham mayoritas tim Lotus F1. Seorang sumber mengungkapkan, Renault menebus 65 persen saham Lotus senilai GBP 65 juta (setara Rp 1,4 triliun). Sebagai tanda jadi, uang muka telah digelontorkan. Jumlahnya GBP 7,5 juta (Rp 162 miliar). Setelah itu, sisanya bakal dibayar selama sepuluh tahun. ’’Pengumuman resmi akuisisi tersebut dilakukan pekan depan,’’ ucap sumber tersebut. Salah seorang co-owner Lotus F1 Gerard Lopez akan tetap menjadi pemegang saham dengan besaran 25 persen. Kemudian, duta Renault yang juga juara F1 empat kali Alain Prost menguasai 10 persen saham. ’’Pembagian antara Lopez dan Prost sama dengan model kepemilikan saham Mercedes antara Toto Wolff dan Niki Lauda sebagai
lanjut
sumber tersebut.
Menyusul presentasi Renault pada Senin lalu (24/8), setumpuk dokumen perjanjian akan ditandatangani kedua pihak beberapa hari ke depan.
Renault sendiri dikabarkan telah melakukan negosiasi paket sponsor penuh. Diawali dengan persetujuan CEO Renault Carlos Ghosn yang akan membelanjakan dana agar bisa setara dengan Mercedes dan Red Bull.
Sasaran utama lainnya adalah segera memastikan line-up pembalap. Romain Grosjean dan Pastor Maldonado masih terikat kontrak bersama Lotus hingga tahun depan. Grosjean yang naik podium di GP Belgia (23/8) akan dipertahankan. Sementara posisi Maldonado belum bisa dipastikan. Namun, dengan sokongan dana dari perusahaan minyak Venezuela PDVSA, posisi Maldonado bisa saja akan aman.
Wilayah lain yang bakal disasar adalah pemutakhiran fasilitas di pabrik Lotus di Enstone, Inggris. Umur program CFD (computational fluid dynamics) untuk merancang aerodinamika mobil dan simulator memang dua tahun. Namun, 60 persen fasilitas windtunnel berumur tiga tahun. (cak/c4/nur)