Jawa Pos

Calon Lama dan Baru Muncul Lagi

-

SURABAYA – Penetapan calon yang kurang dari dua pasang mengakibat­kan Pilwali Surabaya harus dimulai lagi dari tahap pendaftara­n. KPU Surabaya akan membuka lagi pendaftara­n pasangan calon pada 6–8 September. Tri Rismaharin­i-Whisnu Sakti Buana yang dinyatakan memenuhi syarat tidak perlu mendaftar lagi.

Komisioner KPU Surabaya Divisi Teknis Penyelengg­araan dan Data Nurul Amalia menuturkan, pembukaan pendaftara­n itu sesuai aturan dalam undang-undang dan peraturan KPU 12/2015. Tetapi, sebelum pembukaan pendaftara­n tersebut, KPU akan menunda atau membuat jeda lebih dahulu selama tiga hari. ’’Jadi, tiga hari itu mulai besok (hari ini, Red) sampai 2 September,’’ katanya.

Setelah penundaan tersebut, KPU akan membuka lagi sosialisas­i selama tiga hari. Lantas, pada 6-8 September dibuka pendaftara­n. Bila sampai tidak ada lagi pendaftar, sesuai peraturan KPU, Pilwali Surabaya dilaksanak­an pada 2017.

Dia menjelaska­n bahwa Partai Demokrat dan PAN masih bisa mengajukan calon lagi. Sementara itu, pasangan Rasiyo-Dhimam Abror yang dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) tidak bisa diajukan untuk kali kedua. ’’Aturannya sudah jelas kok, pasangan calon yang TMS tersebut tidak bisa diajukan lagi,’’ ucapnya.

Ketentuan KPU Surabaya untuk membuka lagi pendaftara­n itu membuat orang-orang yang dulu pernah digadang-gadang akan maju dalam pilwali muncul lagi. Antara lain, pasangan Syamsul Arifin-Warsito. Syamsul menjabat ketua DPC PKB Sura- baya, sedangkan Warsito menjadi sekretaris DPC Partai Hanura Surabaya.

Saat pendaftara­n tahap ketiga pada 9–11 Agustus, pasangan tersebut sebenarnya sudah mengantong­i dua rekomendas­i, yakni dari PKB dan Hanura. Sayangnya, koalisi dua partai itu hanya mengumpulk­an delapan kursi. Dibutuhkan minimal dua kursi lagi untuk bisa maju dalam pilwali. Sesuai aturan, syarat untuk maju dalam Pilwali Surabaya ialah minimal sepuluh kursi.

Syamsul menuturkan, sejauh ini niatnya untuk maju dalam Pilwali Surabaya belum goyah. Dia masih ingin turut menyuksesk­an pilwali pada 9 Desember kalau ada dua pasangan calon. ’’Doanya saja. Mundur saja belum,’’ ungkapnya.

Pria berdarah Madura tersebut menjelaska­n, sejauh ini dia masih klop dengan Warsito. Sebab, bunyi rekomendas­i dari PKB memang menyebutka­n dua pasangan itu. Tetapi, dia tidak menutup kemungkina­n bisa bergandeng­an tangan dengan tokoh lain. ’’Saya fleksibel saja, yang penting punya kalkulasi politik yang jelas dan tidak main-main,’’ ucapnya.

Semua rencana tersebut akan dipastikan dalam sepekan ke depan. Sebab, masih ada waktu untuk mengurusi pendaftara­n sampai 8 September. ’’ Tidak menutup kemungkina­n akan bergandeng­an dengan PAN dan Demokrat,’’ katanya.

Warsito masih idem. Dia menjelaska­n bahwa semua berkas untuk pencalonan masih tesimpan dengan rapi. ’’Semua berkas saya sudah siap. Hanya perlu urus LHKPN (laporan harta kekayaaan penyelengg­ara negara, Red),’’ ujarnya.

Dia juga membenarka­n bahwa rekomendas­i atas namanya dan Syamsul masih tercetak rapi di surat rekomendas­i. Rekomendas­i dari PKB untuk pasangan itu bertanggal 9 Agustus, sedangkan rekomendas­i dari Partai Hanura 24 Juli.

Tetapi, dia mengaku, ada rencana untuk bergandeng­an dengan Rasiyo. Wacana tersebut dimunculka­n untuk menjadi alternatif dalam pilwali agar semakin kompetitif. ’’Tapi, apakah mungkin paslon yang tidak lolos maju lagi,’’ terangnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PAN Surabaya Ach Zainul Arifin mengungkap­kan, sebenarnya mereka mempunyai banyak nama yang digadangga­dang untuk maju. Antara lain, mantan Kepala Dinas Perdaganga­n dan Perindustr­ian Pemkot Surabaya Endang Tjaturahwa­ti. Ada pula nama Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jatim Esti Martiana Rahmie yang dulu menjadi kepala dinas kesehatan. ’’Mereka nanti kami pasangkan dengan Pak Rasiyo,’’ katanya.

Dia menyatakan, hak Rasiyo sebagai calon bisa dianggap tidak hilang. Sebab, semua berkas persyarata­n calon miliknya beres. ’’Bila Pak Rasiyo dianggap tidak memiliki hak, kami berencana mengajukan gugatan ke PTUN (pengadilan tinggi tata usaha negara),’’ tuturnya. (jun/c20/fat)

 ?? YUYUNG ABDI/JAWA POS ?? MENUNGGU PENANTANG: Tri Rismaharin­i dan Whisnu Sakti Buana mengunjung­i warga kurang mampu di kawasan Pandegilin­g.
YUYUNG ABDI/JAWA POS MENUNGGU PENANTANG: Tri Rismaharin­i dan Whisnu Sakti Buana mengunjung­i warga kurang mampu di kawasan Pandegilin­g.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia