Kini Jadi Percontohan Negara Lain
Program Kebersihan Lingkungan di Surabaya
SURABAYA – Keberhasilan program kebersihan yang diterapkan masyarakat membuat Surabaya menjadi percontohan negara-negara lain. Kini, banyak warga asing yang ingin mempelajari program yang diterapkan pemerintah kota. Salah satunya, program Surabaya Emas Green and Clean.
Program yang diprakarsai Pemkot Surabaya, Jawa Pos, Campina, dan MPM Honda itu memang sangat unik. Pemerintah hanya melakukan pendampingan. Pelaksana program adalah masyarakat sendiri. Selain itu, kader lingkungan di Surabaya sangat aktif. Mereka selalu berinovasi untuk pengolahan sampah.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Chalid Buchari bangga dengan masyarakat Surabaya yang peduli lingkungan. Pengakuan negara lain tentang keindahan Surabaya tidak muncul begitu saja. Semua itu bukan ha nya prestasi pemerintah. ’’ Tapi, kiprah masyarakat juga,’’ ujarnya di sela-sela road show Surabaya Emas Green and Clean di lapangan bola Colombo kemarin (30/8).
Chalid menginformasikan, Surabaya akan menjadi tuan rumah Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Tamu-tamu dari berbagai negara akan datang ke Surabaya. Mereka menyaksikan langsung kebersihan dan tata kota tersebut.
Karena itu, Chalid meminta masyarakat tetap semangat menjaga kebersihan. Jangan sampai, kepedulian terhadap kebersihan hanya dilaksanakan saat program berlangsung. Setelah selesai, semangat kebersihan selesai. ’’Buktikan, kota ini paling bersih dan rapi,’’ ungkap Chalid.
Road show Surabaya Emas Green and Clean yang berlangsung di wilayah Surabaya Utara tersebut berlangsung meriah. Puluhan peserta dari berbagai kecamatan beradu kebolehan di arena lomba. Tepatnya di lapangan bola Colombo, Kecamatan Pabean Cantian.
Acara yang dimulai pukul 13.00 itu didatangi ratusan penonton. Antusiasme terlihat dari raut wajah mereka. Utamanya, saat tim jagoannya tampil di area lomba. Ada empat permainan yang dilombakan, yakni yel- yel, orasi, cerdas cermat, dan lomba tampar.
Bisa jadi, road show kemarin merupakan pembuktian bagi masyarakat di Surabaya Utara. Kawasan itu selalu lekat dengan kesan kumuh. Padahal, kenyataannya tidak demikian.
Camat Bulak Suprayitno kerap kesal dengan penilaian itu. Masyarakat Surabaya Utara sangat peduli dengan kebersihan. Kesadaran itu tertanam sejak dini. ’’Kesan kumuh adalah dulu, sekarang tidak lagi,’’ tegasnya.
Dia memisalkan di kawasan pantai batu yang mulai tertata dengan baik. Bahkan, kini kawasan itu menjadi tempat wisata masyarakat.
Pria yang pernah menjabat Sekcam Rungkut itu yakin Surabaya Utara bisa bersaing dengan daerah lainnya. ’’Sebab, wilayah kami yang kali pertama dipandang dari Pelabuhan Tanjung Perak,’’ ujarnya. (riq/c23/git)