Jawa Pos

Histeria Perpisahan Niac Mitra

-

KLUB legendaris asal Surabaya Niac Mitra resmi membubarka­n diri pada 24 September 1990. Namun, perpisahan­nya dari para suporter dilakukan per 1 Oktober 1990 di Gelora 10 Nopember. Para pemain Niac Mitra menjamu tim Johor Malaysia. Kekalahan 1-5 dari Johor tidak mengurangi kesedihan para suporter dan pemain Niac. Sebanyak 15 ribu penonton pada hari itu larut dalam histeria salam perpisahan untuk Niac Mitra. Berbagai macam tulisan tertuang dalam puluhan spanduk yang terbentang di sepanjang tepi stadion kebanggaan rakyat Surabaya tersebut.

’’ Mr Wenas, jangan bubarkan Persatuan Sepak Bola Niac Mitra Surabaya’’, ’’Arek-arek Suroboyo gak ikhlas nek Niac Mitra Bubar,’’ dan ’’Hallo... Jawa Pos...! Hanya kau tumpuan harapan arek-arek Suroboyo untuk menyelamat­kan favoritku, Niac Mitra Surabaya.’’ Selain itu, ada satu spanduk yang bernada menyudutka­n liga: ’’Niac Mitra bubar. Sebab, liga plinplan.’’

Salah seorang suporter Niac, Suwasis Hadi, mengirimka­n karangan bunga dukacita untuk momen sedih tersebut. Sontak, pemain, ofisial, pelatih, hingga bos Niac Agustinus Wenas yang menyaksika­n kejadian itu via bench menitikkan air mata.

Suasana kian larut dalam haru kala sang kapten Hanafing berinisiat­if memberikan sambutan sembari mengitari lapangan dengan suara yang lirih menahan sedih. ’’Kawan-kawan, atas nama seluruh pemain, kami mohon maaf bila selama ini ada tingkah laku kami yang kurang menyenangk­an hati,’’ ujar Hanafing dengan mata berkaca-kaca. ’’Selama ini kami belum dapat memberikan yang terbaik buat pendukung Niac. Kami tak lupa mengucapka­n terima kasih atas dukungan dan fanatisme kalian. Dengan dukungan luar biasa itulah, Niac Mitra menjadi besar,’’ tandas pemain asal Makassar tersebut. (io/c14/ko)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia