Jawa Pos

Targetkan JLLB Selesai 2 Tahun Lagi

-

WILAYAH barat Surabaya kini telah berevolusi menjadi kawasan penting yang menggairah­kan perekonomi­an di Kota Pah lawan. Dengan demikian, aksesibili­tas ke kawasan tersebut mutlak perlu ditingkatk­an.

Pemkot Surabaya menyiapkan jalan lingkar luar barat ( JLLB) yang penggarapa­nnya resmi dimulai bulan lalu. Kepala Bappeko Surabaya Agus Imam Sonhaji menjelaska­n, berdasar Perda No 12 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW) Surabaya 2014– 2034, JLLB direncanak­an sebagai jalan arteri primer yang berperan meningkatk­an aksesibili­tas di kawasan Surabaya Barat.

”Studi kelayakan JLLB telah dilaksanak­an. Detail engineerin­g design (DED) serta amdal selesai pada 2011 dan 2014,” jelasnya.

Dari segi ukuran, JLLB lebih besar daripada middle east ring road (MERR) yang kini sudah beroperasi. Dengan lebar mencapai 55 meter, JLLB sanggup mengakomod­asi 14 lajur kendaraan, yaitu tujuh lajur ke arah utara dan tujuh ke selatan.

Secara keseluruha­n, pembanguna­n JLLB terbagi dalam empat ruas. Yakni, ruas Lakarsantr­i-perbatasan Gresik, Lakarsantr­iRaya Sememi, Raya Sememi-Simpang Susun Romokalisa­ri, dan Raya SememiTamb­ak Osowilangu­n.

JLLB akan menghubung­kan terminal Pelabuhan Teluk Lamong dengan kawasan industri dan bisnis di Surabaya Selatan. Selain itu, JLLB terkoneksi dengan tol Surabaya-Mojokerto dan Surabaya-Gresik serta jalur kereta api. Di daerah Pakal ke arah utara akan ada jalur kereta api yang masuk sampai ke pelabuhan.

Jika JLLB mulai beroperasi, kepadatan di tengah kota bisa terurai. Sebab, masya- rakat yang ingin menuju Gresik dan Surabaya Utara tak lagi harus lewat tengah kota. Kemacetan di kawasan seperti Margomulyo dan Kalianak yang biasanya dipadati kendaraan yang antre masuk jalan tol pun bisa terurai.

Selain itu, keberadaan JLLB akan menghapus istilah kawasan pinggiran. Jalan yang dibangun mendorong pemerataan pembanguna­n kota. Bila sudah jadi, JLLB akan memberikan dampak luar biasa terhadap perekonomi­an. Beban angkutan barang bisa tereduksi hingga 80 persen.

Pengerjaan jalan dengan panjang total 26,6 km itu diprediksi rampung dalam dua tahun. Sebab, 80 persen lahan yang bakal dilalui JLLB berstatus milik pengembang. Total ada delapan pengembang yang terlibat dalam pembanguna­n jalan yang melewati empat kecamatan dan sepuluh kelurahan itu.

Sementara itu, 20 persen lahan JLLB menjadi tanggung jawab pemkot, baik dari sisi pembebasan lahan maupun pembanguna­n jalannya. Beberapa di antaranya merupakan lahan bekas tanah kas desa (BTKD) yang dimiliki Pemkot Surabaya. (shy/ran)

 ?? HUMAS PEMKOT SURABAYA FOR JAWA POS ?? LEBAR 55 METER: Penurunan material pertama sebagai simbol peresmian pembanguna­n JLLB. Dengan adanya JLLB, tak akan ada lagi istilah kawasan pinggiran.
HUMAS PEMKOT SURABAYA FOR JAWA POS LEBAR 55 METER: Penurunan material pertama sebagai simbol peresmian pembanguna­n JLLB. Dengan adanya JLLB, tak akan ada lagi istilah kawasan pinggiran.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia