Mudah Dikreasikan, Motif Elok Dipandang
Di Banyuwangi, Batik sudah lebih dari sekadar atau seragam wajib yang dikenakan setiap Rabu, Kamis, dan Jumat. Batik sudah menjadi kebanggaan bersama, pemersatu, dan penggerak roda perekonomian yang berkontribusi langsung ke pembangunan.
DAMPAK luar biasa batik terhadap kehidupan masyarakat Banyuwangi sangat terasa saat Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2015 berlangsung pada Sabtu (10/10) lalu. Seketika Taman Blambangan yang merupakan venue BBF 2015 menjadi lautan batik beragam motif dan warna.
Dalam edisi kali ini, BBF mengangkat motif paras gempal untuk dipresentasikan ulang dengan perspektif lebih modern. Paras gempal mengandung filosofi persatuan dan kesatuan yang ditujukan untuk menginspirasi masyarakat Banyuwangi dalam memajukan daerahnya.
Dua desainer andal yang tahun lalu menjadi desainer utama tahun ini kembali mbali didapuk mengkreasikan paras gempal. Merekaa adalah Priscilla Saputro dan Irma Lumiga yang masing-masing memiliki track record istimewa.
Priscilla populer karena pernah mendesain ndesain busana Miss Universe 2012 Olivia Culpo, Misss Universe 2013 Gabriela Isler, dan Puteri Indonesia ia 2013 hingga 2015. Irma Lumiga merupakan desainerr berpengalaman asli Banyuwangi yang telah sukses di Bali. li. Rancangannya sangat disukai wisatawan mancanegaranegara karena desainnya yang unik dan khas.
Khusus BBF 2015, Priscilla Saputro menghadirkan 60 busana dengan tema yang terinspirasi kemegahan pergelaran gelaran budaya Banyuwangi Ethno Carnival (BEC).. Warna-warna yang dipilih pun seperti merah, hijau, ungu, dan kuning.
Menurut Priscilla, batik Banyuwangigi pada dasarnya sangat luwes jika dikreasikan ke gayaa modern. Baik warna maupun motifnya fleksibel, el, tidak terikat pakem tertentu yang mengungkung perkembangan batik, termasuk paras gempal yang tahunhun ini diangkat di BBF. Dengan tampilan yang lebih generasi muda akan semakin tertarik untuk k mengenakan batik sehingga akhirnya bisa memperpanjang emperpanjang eksistensi batik.
Sementara itu, Irma Lumiga menampilkanenampilkan 26 koleksi busana batik dengan temaa gemah ripah. Tema tersebut diangkat karena terinspirasispirasi berbagai kemajuan dan kesejahteraan di Banyuwanginyuwangi yang maju pesat saat ini.
Di tangan dua desainer tersebut, batiktik paras gempal seperti terlahir kembali i dengan sentuhan yang sangat modern. Rancangan mereka berhasil mengejutkan dan mengundang aplaus meriah para undangan BBF 2015.
Pujian juga disampaikan Puteriri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri.utri. Dia mengatakan, corak batik Banyuwangiwangi menguatkan kesan fresh dan sangatat anak muda. Batik Banyuwangi sangat kentara mudah sekali dipadupadankan dengangan pakaian lebih kasual atau semi-formal yang banyak dipakai anak muda, lekat sekali dengan tren en budaya pop yang saat ini sedang digemari.
Batik paras gempal memang terbukti sangat elok diterapkan dalam beberapa gaya. Hal itu terlihat ketika Krisdayanti yang menjadi bintang tamu juga mengenakannya. KD, sapaan akrabnya, mengaku tidak menemui kesulitan menentukan desain karena batiknya sendiri sudah istimewa.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memang memposisikan batik sebagai penunjang pariwisata yang selalu gencar dipromosikan. Eksistensinya bersinergi maksimal karena berhasil menjadi cenderamata ketika wisatawan berkunjung ke Banyuwangi. Ada ciri khas yang tidak terdapat di batik dari daerah lain dan berhasil menarik minat para (kkn/ran)