Aktif Kembangkan Industri Batik
KEGIGIHAN Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan masyarakat Banyuwangi untuk memajukan daerah lewat kebudayaan mendapat sambutan positif pemerintah pusat. Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Thomas Lembong yang hadir sebagai tamu VVIP di Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2015. Semangat itu bisa menjadi inspirasi masyarakat di daerah lain untuk melakukan hal serupa.
Dulu wisatawan mancanegara mengenal Indonesia hanya dengan 3B, yaitu Bali, Batik, dan Borobudur. ”Sekarang, bertambah satu B menjadi 4B yang berarti Bali, Batik, Borobudur, dan Banyuwangi. Apa yang bapak-ibu dan saudara-saudara sekalian buktikan ke dunia internasional merupakan contoh konkret bahwa potensi kita patut mendapat tempat istimewa,” papar Thomas.
Totalitas Pemkab Banyuwangi menempatkan batik di posisi yang istimewa memang tidak hanya lewat BBF 2015 atau berpartisipasi di Indonesia Fashion Week 2015. Usaha lain dilakukan lewat workshop, kompetisi, dan mendirikan SMK khusus batik. Untuk kompetisi, terdapat lomba desain motif baru sejak 2011 yang berhasil memperkaya motif batik Banyuwangi dari 22 menjadi 52 motif batik.
”Kami juga berperan aktif dengan melakukan workshop mencanting yang diikuti 30 IKM (industri kecil menengah) se-Banyuwangi. Dari proses tersebut, dihasilkan proses mencanting yang benar sehingga otomatis menaikkan kualitas dan nilai batiknya sendiri,” ungkap Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Workshop mencanting dipandu Moses Saputro, suami desainer batik Pricilla Saputro. Bersama para artisan dari Jogjakarta, Moses memberikan tip teknik khusus mencanting yang tepat. Batik yang berkualitas tinggi diharapkan mampu bersaing di pasar yang lebih global. Menyejahterakan rakyat lewat industri batik pun akan semakin mudah dicapai. (kkn/ran)