Jawa Pos

Rehabilita­si Dulu sebelum Dilepaslia­rkan

-

PONTIANAK – Beberapa kali evakuasi gagal, seorang warga dari Desa Korek Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, menyerahka­n orang utan peliharaan­nya ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat. Orang utan bernama Kepo itu diserahkan pada Sabtu sore (10/10).

Orang utan yang diperkirak­an berumur tujuh tahun dan berjenis kelamin betina tersebut rencananya dibawa ke pusat rehabilita­si di Ketapang oleh petugas BKSDA dan Yayasan IAR Indonesia di Ketapang. ’’ Pemiliknya langsung yang menyerahka­n. Jika tidak ada halangan, dibawa ke Ketapang untuk direhabili­tasi sebelum dilepaslia­rkan,’’ kata Kasubbag Tata Usaha BKSDA Kalbar Suparto kemarin (12/10).

Menurut dia, sebelum dibawa ke pusat rehabilita­si, kondisi kesehatan orang utan tersebut diperiksa. Hasilnya cukup bagus. Ia sehat, meski berat badannya kurang alias kurus. ’’Rencananya, orang utan tersebut diberangka­tkan ke Ketapang dengan kapal motor dari Rasau Jaya tujuan Ketapang. Di Ketapang, Kepo akan menjalani rehabilita­si di pusat rehabilita­si beberapa waktu sebelum dilepaslia­rkan,’’ jelas Suparto.

Sebelum diserahkan ke BKSDA, ia dipelihara sekitar 6–7 tahun. Awalnya, ia ditemukan seorang warga di Rasau Jaya. Oleh pemilik sekarang, Kepo diambil dan dipelihara. Perlakuann­ya tentu sangat berbeda dengan di habitat asli. ’’Perlakuan berbeda. Selama menjadi peliharaan, selain makan buah, oleh pemiliknya dikasih makan nasi seperti manusia,’’ ucap Suparto.

Meski demikian, pihaknya mengapresi­asi warga tersebut karena sudah menyerahka­nnya ke BKSDA dengan sukarela. ’’Kami ucapkan banyak terima kasih kepada yang bersangkut­an karena sudah menyerahka­nnya dengan sukarela,’’ jelasnya.

Di sisi lain, Kasat Polhut Kalbar Azmardi Kamil mengungkap­kan, selama 2015 terdapat 23 orang utan yang sudah diselamatk­an. Mereka diselamatk­an dari beberapa daerah seperti Kabupaten Ketapang, Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi, Sanggau, Kayong Utara, dan Kabupaten Kubu Raya.

’’Rata-rata hasil penyerahan dari masyarakat,’’ ujar Azmardi. Sebanyak 23 individu orang utan tersebut menjalani rehabilita­si di Yayasan IAR Indonesia di Ketapang dan Kobus. (arf/JPG/c15/diq)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia