Tembak Nasabah Bank, Perampok Gasak Rp 285 Juta
Korban Minta Tolong, Diteriaki Pelaku Narkoba
MOJOKERTO – Kawanan perampok yang bersenjata api (senpi) dan bersenjata tajam (sajam) beraksi di Dusun Bangsari, Desa Belahan Tengah, Mojosari, Kabupaten Mojokerto, kemarin siang (12/10). Mereka menyatroni Nurkholis, 39, karyawan PT Mitra Usaha Sukses, yang hendak menyetorkan uang ke Bank Mandiri Mojosari. Selain menembak dan hendak menusuk dada korban, para pelaku membawa kabur uang Rp 285 juta.
Saat ini Nurkholis, warga Sawahan, Kecamatan Mojosari, menjalani perawatan medis di RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari. Tembakan pelaku mengenai paha kanan korban saat berusaha mempertahankan tas ransel berisi uang.
Berdasar informasi, perampokan terjadi sekitar pukul 12.15 saat korban hendak menyetor uang kantor ke Bank Mandiri. Korban mengendarai motor Suzuki Spin bernopol S 3033 PF dengan ditemani Nita Sulistiyawati, 28, kasir PT Mitra Usaha Sukses. Keduanya mengendarai motor sendiri-sendiri.
Menurut Nita, di tengah perjalanan, korban dihadang dan dipepet para pelaku yang mengendarai motor. ’’Korban ditendang dan langsung terjatuh,’’ tuturnya saat ditemui di lokasi kejadian. Nita yang mengetahui temannya dirampok langsung ketakutan dan memilih kembali ke kantor.
Setelah terjatuh, korban berusaha menyelamatkan diri sekitar 50 meter ke arah sawah. Korban berlari sekuat tenaga sambil membawa uang tunai di tas ransel. Dia lalu berteriak untuk meminta tolong.
Namun, pada saat yang sama, perampok juga meneriaki korban sebagai pengguna narkoba. Alhasil, warga yang saat itu berada di sawah terkecoh. ’’Pelaku narkoba, kata-kata itu berkali-kali diucapkan salah seorang perampok. Kami tidak bisa apa-apa. Kirain tadi polisi hendak menangkap tersangka narkoba,’’ ungkap seorang warga.
Korban terus berusaha mempertahankan uang yang dibawanya. Kondisi itu membuat pelaku yang memegang senpi langsung menembak paha kanan korban. Korban langsung terjatuh dan tergeletak di pinggir sawah.
Tidak puas korban tertembak dan jatuh, pelaku hendak menusuk korban dengan sajam. Namun, niat itu lantas diurungkan setelah pelaku mendengar teriakan para petani yang sedang memanen kacang. ’’Jangan ditusuk, nanti bisa mati. Dada sebelah kiri tadi yang mau ditusuk,’’ tuturnya.
Kawanan perampok langsung bergerak. Setelah merebut ransel milik korban yang berisi uang, mereka kabur dengan mengendarai motor Yamaha Vixion dan Suzuki Satria ke arah Mojosari. Korban tergeletak di pinggir sawah dengan kondisi paha berdarah.
Selanjutnya, korban dibawa ke RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari untuk mendapat perawatan intensif. Lalu, warga melaporkan kejadian tersebut ke Polres Mojokerto.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Mojokerto AKP Budi Santoso menyatakan, pelaku perampokan tersebut adalah empat orang yang mengendarai dua motor. Dari hasil olah TKP, korban sejak awal dibuntuti. ’’Korban dipepet pelaku dan selanjutnya ditendang,’’ ungkapnya.
Karena mengetahui hendak dirampok, korban lari ke sawah dan terjatuh. ’’Korban langsung ditembak pelaku. Diduga, pelaku khawatir korban akan melarikan diri lagi,’’ jelasnya.
Warga tidak berani menolong karena kawanan perampok tersebut sempat mengatakan bahwa korban adalah pelaku narkoba. ’’Warga baru menolong saat kawanan perampok tersebut kabur ke arah utara dengan membawa uang Rp 285 juta di ransel korban,’’ urai Budi.
Terkait senpi pelaku, Budi menyatakan sampai kini belum bisa diidentifikasi. Sebab, pelurunya masih bersarang di tubuh koban. ’’ Tunggu dioperasi dulu, baru nanti kami bisa identifikasi jenis proyektilnya. Apakah organik atau bukan dan senjata apinya jenis apa,’’ katanya. (ori/ abi/ c23/ dwi)