Tak Ikut Festival, Seniman Jaranan Demo Pemkot
PULUHAN seniman jaranan dan reog Kota Kediri turun ke jalan kemarin (12/10). Mereka nglurug ke balai kota dan menuntut Wali Kota Abdullah Abu Bakar menjatuhkan sanksi kepada pegawai dinas kebudayaan, pariwisata, pemuda, dan olahraga (disbudparpora).
Massa yang tergabung dalam komunitas pencinta seni dan budaya Kota Kediri tersebut menuding dinas telah berbohong. Sebab, delegasi yang dikirim ke festival reog Ponorogo ternyata bukan seniman asal Kota Kediri. ’’Mereka seniman Ponorogo yang mengatasnamakan pemkot (Kediri),’’ kata M. Hanif, koordinator aksi.
Massa yang datang sekitar pukul 10.00 berunjuk rasa di depan balai kota. Selain poster bernada protes, sekitar 50 orang tersebut membawa atribut kesenian reog seperti pakaian, gamelan, dan cemeti. Sambil berorasi, para pendemo memainkan musik untuk mengiringi seniman yang bermain cemeti dan menampilkan reog. Setelah 15 menit beraksi, delapan wakil demonstran bertemu pejabat pemkot. Pertemuan itu dipimpin Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kasenan. Kabid Budaya Disbudparpora Sunawan juga hadir.
Hanif merasa berkeberatan atas keputusan disbudparpora. Sebab, mereka justru mendanai seniman luar kota untuk menjadi delegasi pemkot. ’’Kami yang seniman asli Kediri justru tidak diberangkatkan,’’ ujarnya.
Padahal, kata Hanif, seniman asli Kediri sudah berlatih dan bersiap mengikuti festival. Mereka menilai pemkot tidak menghargai jerih payah seniman setempat.
Berdasar informasi, Festival Reog Nasional (FRN) XXII digelar di Ponorogo pada Sabtu (10/10). Meski tidak diberangkatkan, beberapa seniman dari Kediri datang. Setelah mereka melihat jadwal acara, ternyata reog wakil Pemkot Kediri tampil pukul 19.25 hingga pukul 19.50.
Kabaghumas Pemkot Kediri Apip Permana menegaskan, hasil pertemuan tersebut segera disampaikan kepada wali kota. ’’Kami harus laporkan dulu,’’ tuturnya. Apip mengakui pemkot urung memberangkatkan seniman reog Kediri. Alasannya, dana yang dialokasikan dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2015 belum bisa dicairkan. ’’Kami tidak punya anggaran karena PAK molor,’’ ungkapnya. (baz/ndr/c5/dwi)