Jawa Pos

Larang Trump Gunakan Lagu Aerosmith

Steven Tyler

-

HOLLYWOOD – Langkah Donald Trump dalam menjalanka­n kampanye sebagai calon presiden AS agak terhambat. Pasalnya, pemutaran lagu Dream On milik Aerosmith saat kampanye ditentang Steven Tyler. Vokalis Aerosmith itu baru mengetahui bahwa lagu bandnya kerap digunakan pada kampanye Trump.

Berdasar laporan E!, Trump tidak meminta izin kepada Tyler terlebih dahulu. Itu membuat vokalis berusia 67 tahun tersebut keberatan. Lantas, dia meminta kuasa hukumnya menangani hal itu. Kuasa hukum Tyler lalu melayangka­n larangan tertulis kepada tim kampanye Trump agar mereka menghentik­an pemutaran lagu Aerosmith selama kampanye.

Penggunaan lagu tanpa seizin Tyler akan memberikan kesan bahwa musisi bernama asli Steven Victor Tallarico itu adalah endorser politik Trump. Padahal, faktanya tidak demikian. Hingga kini, belum ada tanggapan dari pihak Trump.

Surat larangan yang dikirim pada Minggu (11/10) itu merupakan surat kedua dan harus segera dilaksanak­an. Sebenarnya, kuasa hukum ayah aktris Liv Tyler tersebut telah mengirimka­n surat peringatan pada Agustus lalu. Namun, tim kampanye tidak mengindahk­annya.

Dengan sikap Tyler itu, publik meragukan statusnya sebagai pendukung Partai Republik, partai yang menaungi Trump sebagai kandidat presiden. Namun, Dina LaPolt, perwakilan kuasa hukum Tyler, menjelaska­n bahwa itu adalah masalah izin resmi penggunaan karya. ” Tidak ada kaitannya dengan afiliasi politik atau hubungan pribadi,” ujar LaPolt kepada The Hollywood Reporter. Dia menambahka­n bahwa penggunaan karya intelektua­l harus tetap memiliki prosedur resmi tanpa memandang relasi.

Sebelumnya band R.E.M pernah melayangka­n kritik kepada Trump yang menggunaka­n lagu mereka untuk kampanye di Washington DC pada September lalu. (Rolling Stone/len/c6/jan)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia