Dandani Dapur Jiwa Rumah
RURIE menjadikan dapur dan balkon sebagai
favorit di rumah. Warna kuning merupakan pilihan berani karena Rurie sebenarnya termasuk orang yang konvensional dengan tone warnawarna gelap. ’’ Tapi, waktu lihat warna kuning sepertinya lucu ditaruh di dapur,’’ ungkap dia.
Pilihan itu terasa pas karena mampu memberikan elemen playful di rumah Rurie. Kesan makin kuat lewat aksen lampu kuning di atas
yang ada hiasan tikus-tikus lucu. Rurie menempatkan kipas angin vintage yang juga berwarna kuning. Jam dinding, peralatan dapur, dan peralatan makan dipilih yang tone- nya kuning. Lemari es dan rice cooker pun dilapisi stiker kuning. ’’Sampai diingatkan anak-anak kalau sudah kebanyakan beli pernak-pernik kuning,’’ kata Rurie, lantas tertawa.
Sang nyonya rumah memang memberikan perhatian khusus pada area dapur. Sebab, memasak merupakan aktivitas favoritnya. ’’Buat saya, dapur adalah ’jiwa’nya rumah,’’ tutur perempuan berkacamata tersebut sambil menyiapkan keperluan si bungsu, Arra, yang akan berenang Sabtu pagi itu (10/10).
Dapurnya satu, tidak dipisahkan antara dapur bersih dan dapur kotor. ’’Selain boros ruangan, saya memang tidak ingin ada dapur yang boleh kotor. Dapur ya tetap harus bersih,’’ ucapnya.
Meski selalu bersih, dapur ini produktif. ’’Setiap hari saya masak untuk anak-anak. Teman-teman juga sering datang pagi-pagi buat sarapan. Kami bikin beber Rurie.
Bila dapur menjadi tempat produktif, balkon merupakan spot untuk me time. Hampir tiap
balkon jadi tempat berkumpul, baik keluarga besar, teman-teman anak, maupun teman-teman Rurie dan Salman.
Ada sofa dan bantal-bantal catchy serta peralatan memanggang. Gathering dengan suasana outdoor makin seru dilengkapi acara barbeque party. ’’Bisa untuk 15–20 orang kalau sudah ngumpul,’’ cerita Rurie. Ambience balkon makin cozy dengan elemen tanaman yang diletakkan di dalam pot gantung dan tumbuhan menjulur yang menyerupai tirai. (nor/c19/ayi)