Jawa Pos

Kunker dan Mobdin Lolos

Dewan Langsung Banjir Kritik

-

SURABAYA – Kritik keras terhadap rencana penambahan kunjungan kerja dan mobil dinas tidak mampu menembus pendengara­n DPRD Surabaya. Alokasi dana Rp 20,1 miliar itu mulus melenggang dalam rapat paripurna perubahan anggaran keuangan (PAK) kemarin (12/10).

Khusus untuk mobil dinas dan operasiona­l, dana yang dianggarka­n disepakati Rp 5,5 miliar. Duit dari APBD tersebut akan digunakan untuk keperluan pembelian tiga Toyota Camry dan tujuh Mitsubishi Pajero. Sementara itu, dana untuk tambahan kegiatan kunker mencapai Rp 15,1 miliar. Uang tersebut digunakan untuk membiayai 51 kegiatan kunker. Padahal, sebelumnya dewan menyelengg­arakan 220 kunker dengan dana Rp 18,5 miliar

Vonny mengaku termotivas­i kuat dari sang mama, Cusya Dewi Chandra. Saat santai, Vonny dan keluarga gemar menonton program masak di televisi. ’’Suatu saat mama bilang ke saya, kapan ya, Dek, kamu bisa seperti itu. Saat itu juga saya langsung terpacu untuk ikut audisi,” kenangnya.

Setelah tahap wawancara melalui video call, Vonny masuk ke tahap tingkat nasional. Dia mengikuti seleksi masak di Jakarta. Singkat cerita, dia lolos lagi sampai masuk 15 finalis Masterchef Asia. ’’Saya dapat kabar Mei. Pas banget setelah UAS (ujian akhir semester, Red). Jadi saat libur, nggak ganggu waktu kuliah,” imbuh perempuan asli Denpasar tersebut.

Sayangnya, langkah Vonny terputus sampai 10 besar. Saat itu dia membuat hidangan menu Prancis. Menu tersebut membuat Vonny masuk ke babak penentuan, head-to-head. ’’ Ternyata gagal. Sedih pasti, tapi saya bersyukur dan tak pernah menyesal,” ungkap mahasiswa jurusan bisnis kuliner tersebut.

Hobi memasak Vonny mencuat sejak usia 3 tahun. Orang yang mengenalka­n Vonny ke dunia masak adalah papanya, Wijaya Putra. ’’Saya dan almarhum papa suka memasak. Kami suka cobacoba bikin kue atau menu dessert,” katanya. Sejak saat itu, Vonny menganggap dapur menjadi tempat paling nyaman di rumahnya. Bagi dia, dapur merupakan tempat berkreasi sekaligus mencurahka­n pikiran lewat memasak. Di mana pun Vonny berada, dapur adalah tempat pertama yang dicari. ’’Pertama di Surabaya, saya indekos di sini. Yang penting ada dapur di kos, itu sudah aman buat saya,” ujarnya.

Menurut dia, pembuatan dessert lebih mudah dan simpel jika dibandingk­an dengan menu utama. Apalagi, Vonny adalah salah seorang penggemar makanan dessert. Hobi memasak itu pun terus mengalir. ’’Meski papa sudah meninggal, saya masih suka masak. Mama juga jago masak. Dia juga mengajari saya,” ceritanya.

Saat SMA, Vonny sering membawa hasil kreasi masakannya ke sekolah. Ternyata, banyak teman yang suka. Langsung saja, Vonny kebanjiran pesanan dari teman sekolah. Peluang bisnis pun diraup Vonny saat itu. Dia menjajakan kue-kue yang cantik. Antara lain, bola cokelat, cupcake, dan muffin.

Waktu libur juga dimanfaatk­an Vonny untuk berjualan. Vonny berjualan di depan sekolah dasar di Denpasar. ’’Saya menjual makanan dengan warna-warna cantik dan menarik. Itu kan kesukaan anak-anak,” ungkapnya. Setiap hari, sekitar 100 kue terjual habis. Vonny pun makin semangat berjualan kue.

Kegemaran memasak itu diteruskan Vonny saat masuk bangku kuliah. Dia memilih jurusan sesuai dengan hobinya, yakni bisnis kuliner. Dia mengatakan punya banyak impian setelah lulus kuliah. Perempuan kelahiran 21 Februari 1995 tersebut ingin membuka restoran di kampung halamannya, Bali. ’’Ya mulai sekarang sudah merencanak­an konsep restoran seperti apa nanti. Saya ingin membuka restoran khusus dessert,” kata penyuka makanan pedas tersebut.

Selain itu, Vonny ingin mengembang­kan makanan tradisiona­l, khususnya masakan khas Bali. ’’Makanan tradisiona­l itu kaya ragam. Sangat unik dan harus dilestarik­an,” imbuh Vonny. Citacita itu ingin dia persembahk­an untuk keluarga yang selalu memberikan dukungan penuh kepada dirinya. (*/c7/oni)

 ?? AHMAD KHUSAINI/JAWA POS ?? BAKAL DIGANTI: Deretan mobil dinas di DPRD Surabaya yang pengadaann­ya dilakukan pada 2010.
AHMAD KHUSAINI/JAWA POS BAKAL DIGANTI: Deretan mobil dinas di DPRD Surabaya yang pengadaann­ya dilakukan pada 2010.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia