Jawa Pos

Menteri Ancam Copot PNS Ikut Kampanye 57

-

SURABAYA – Sekitar 18 ribu pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan pemkot diwajibkan bersikap netral dalam penyelengg­araan pilwali. Pelanggara­n seperti kampanye dan menghasut orang lain untuk memilih pasangan calon tertentu terancam sanksi tegas.

’’Sangat terang benderang aturannya bahwa PNS harus netral dalam pilkada. Sudah ada surat edarannya sejak Juli lalu,’’ ujar Menteri Pendayagun­aan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Yuddy Chrisnandi. Warning itu dia ungkapkan di hadapan para pimpinan pemkot di balai kota setelah upacara peringatan Hari Jadi Ke-70 Provinsi Jawa Timur kemarin (12/10)

Menurut dia, ketentuan itu sudah diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 dan UU Nomor 23 Tahun 2014. Di situ disebutkan bahwa PNS tidak boleh ikut kampanye, menjadi tim sukses, mengganggu kandidat lain, menggunaka­n pengaruh jabatannya untuk mengarahka­n kepada seorang kandidat, dan menggunaka­n aset pemerintah untuk kegiatan politik.

Sebelumnya, pemerintah pusat juga meneken MoU antara Kemen PAN-RB, Kemendagri, panwaslu, dan Badan Kepegawaia­n Negara (BKN). Ketika itu, seluruh pihak bersepakat akan membentuk satuan tugas (satgas) pada Kamis men- datang (22/10). Satgas itu dipimpin langsung Menkopolhu­kam. ’’Nanti ada pengawasan dari satgas. Kalau oknum birokrasi melanggar, ada sanksi berat. Tidak ada lagi sanksi ringan,’’ tegas Yuddy.

Hukuman itu mulai pencopotan dari jabatan struktural, penundaan promosi, hingga penundaan kenaikan gaji. Yang terberat adalah pemberhent­ian dengan tidak hormat. Artinya, sang PNS tidak akan mendapat uang pensiun. Menurut Yuddy, aturan tersebut juga berlaku bagi pejabat pembina kepegawaia­n, yakni para menteri. Mereka tidak boleh cuti kampanye. Alasannya, menteri menjadi contoh langsung perkara netralitas PNS.

Yuddy mengungkap­kan, ketidak- berpihakan para abdi negara itu akan berhubunga­n langsung dengan pelayanan publik. Sebab, birokrasi tidak boleh membedakan pelayanan. Apa pun partainya, semua warga harus dilayani.

Menurut dia, pelayanan publik yang baik akan mendukung investasi. Dengan begitu, pendapatan asli daerah (PAD) bakal naik. Yuddy juga mengapresi­asi adanya unit pelayanan dan penanaman modal daerah di timur dan barat Surabaya. Karena itu, Surabaya menjadi role model untuk pelayanan publik terbaik bagi 57 kota se-Indonesia. ’’Kota ini sudah jadi pusat industri, pariwisata, dan lokomotif ekonomi,’’ ujarnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Surabaya Nurwiyatno menambahka­n, selama dua pekan dirinya menjabat, pelayanan publik di Surabaya masih terjamin. Pemkot juga sudah dua kali mengeluark­an surat edaran terkait imbauan netralitas PNS. Nur juga mengaku sudah bertemu KPU Surabaya untuk memonitor pelaksanaa­n pilwali.

Dia berharap tingkat partisipas­i masyarakat pada pilkada bisa di atas 50 persen. Caranya dengan berkoordin­asi bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) hingga camat dan lurah. Selain itu, pada 9 Desember mendatang, ada libur serentak. Jangan sampai kendur. Saya muhun. Ini di atas mohon, agar tidak apatis mencoblos,’’ ujar Nur. (nir/c17/fat)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia