Gedung Pasar Rusak, Stan Basah Belum Jadi
KENJERAN Pembangunan di Pasar Kedinding Surya sudah berhenti. Meski demikian, bangunan yang rencananya dibuat stan pasar basah hanya sekadar dinding bersekat. Bahkan, dindingnya pun masih kasar.
Camat Kenjeran Yudhi Kartika menyatakan, progres pembangunan pasar yang berdekatan dengan SMAN 19 itu berjalan lamban. ’’Proses masih berjalan, tapi memang lama,’’ kata Yudhi. Idealnya, stan untuk pasar basah kelar dalam 3–4 bulan. Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda proyek tersebut akan selesai.
Saat diperhatikan, gedung utama mulai rusak, namun stan basah belum jadi. Padahal, bangunan dua lantai itu selesai dikerjakan hampir dua tahun lalu. Kerusakan terjadi pada etalase dan rolling door. Atapnya mulai merosot dan beberapa jendela lepas. Bahkan, ada beberapa perkakas yang hilang. Hingga kini, gedung utama juga belum dialiri arus listrik. ’’Sekarang sudah rusak lagi, padahal belum sempat dipakai,’’ ungkapnya.
Menurut Yudhi, sejak awal pendataan, jumlah pedagang di Pasar Kedinding Surya tidak maksimal. Terbukti, jumlah stan di gedung utama tidak seimbang dengan jumlah pedagang. Untuk pedagang stan kering, jumlahnya tidak kurang dari 190 pedagang.
Yudhi menegaskan, pedagang akan direlokasi secara serentak. Jika bertahap, Yudhi khawatir relokasi pasar rawan gagal. Jika stan basah siap, pihaknya akan mengajukan kembali kebutuhan stan baru ke pemkot. Sebab, ada ketidakseimbangan jumlah stan dan jumlah pedagang.
Status Pasar Kedinding kini memang masih di bawah kendali Pemkot Surabaya. Sebab, belum ada penyerahan secara langsung. Nah, untuk pengelolaannya, Yudhi berencana menyerahkannya pada paguyuban pedagang atau LMKM setempat.
Salah seorang pedagang Pasar Kedinding Surya Musdi menuturkan, hingga kini belum terbentuk paguyuban baru untuk pedagang di pasar pinggir Jalan Kedungcowek itu. ’’ Ya, masih begini-begini saja, tinggal menunggu saja,’’ tutur pedagang buah tersebut. (aya/c15/nda)