Jawa Pos

Ada Memori Manis Utsman Ihsan

Adu Kuat Parpol di Panggung Pilbup Sidoarjo (6-Habis) Daerah pemilihan (dapil) 6 pernah menorehkan sejarah positif bagi Utsman Ihsan, cabup nomor urut 2. Kala itu, perolehan suaranya luar biasa. Namun, akankah sejarah itu berulang?

-

KECUALI Sedati, saham politik di dapil 6 juga menjadi milik PKB. Parpol berlambang nusantara dikeliling­i sembilan bintang itu mendapat suara terbanyak di Gedangan dan Buduran. Kemenangan­nya cukup telak. Namun, kemenangan pada Pileg 2014 lalu itu diprediksi tidak serta-merta linier dengan kemenangan Saiful Ilah-Nur Ahmad Syaifuddin, pasangan calon yang diberangka­tkan PKB.

Mengapa? Sebab, sejumlah kalangan menilai, dapil 6 pernah identik dengan nama Utsman Ihsan. Dapil 6 merupakan ’’rumah’’ Utsman. Dia pernah berjaya di dapil tersebut. Tepatnya saat perhelatan Pileg 2004 silam. Kala itu, Utsman yang maju sebagai caleg PKB mendapat suara fantastis, 36 ribu suara! Angka tersebut lebih dari separo perolehan PKB. Saat itu, total suara PKB 61 ribu.

Suara Utsman tersebut tidak hanya jadi yang terbanyak di dapil 6. Bahkan, tidak sekadar terbanyak di Sidoarjo. Tapi, termasuk yang paling banyak se-Indonesia untuk pemilihan legislatif

ketua DPC Partai Gerindra tingkat kota/kabupaten. ’’Memori kemenangan Pak Utsman yang dulu itu akan kami ulang di panggung pilbup kali ini,’’ tegas Ketua DPC Partai Gerindra Sidoarjo M. Rifai.

Gerindra merupakan salah satu parpol pengusung Utsman Ihsan-Ida Astuti alias Tan Mei Hwa. Memori sukses itu bisa terulang. Jaringan yang dulu membantu Utsman pun telah dihidupkan kembali. Mesin tim sudah dipanasi dan telah melaju untuk mendulang suara. ’’Gerak mereka akan kami imbangi dengan gerak dari partai kami,’’ kata politikus yang juga wakil ketua DPRD Sidoarjo itu.

Saat Pileg 2014 lalu, Gerindra nangkring di posisi kedua atau berada di bawah PKB. Partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu mendapat 20.780 suara. Capaian itu setidaknya menjadi modal yang lebih dari cukup untuk menguasai dapil 6.

’’Kami harus akui Pak Utsman pernah berjaya di dapil 6. Tetapi, ini masanya sudah berbeda,’’ kata Tarkit Erdianto, politikus PDIP asal Gedangan.

Ketua Fraksi PDIP DPRD Sidoarjo itu meyakini kata-kata orang bijak. Bahwa, setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya. Demikian juga dalam panggung pilbup ini. Karena itu, Tarkit optimistis pihaknya bisa menyumbang suara besar untuk duet Hadi SutjiptoAb­dul Kholik dari dapil 6.

Di Sedati, PDIP menjadi kampiun. Pada Pileg 2014, capaian suara parpol berlambang banteng moncong putih itu jauh mengunggul­i Gerindra, PAN, dan PKB. ’’Karena partai sudah memberikan instruksi, kami akan total,’’ tegas Tarkit.

PKB juga tidak ingin lengah. Mereka tidak menutup mata dengan keberadaan Utsman dan sejarah indahnya. Tapi, PKB menilai, kemenangan Utsman ketika itu tidak semata-mata diraih karena figur yang bersangkut­an. Peran parpol juga tidak bisa diabaikan. Sebab, Utsman maju dengan bendera PKB. ’’Itu sebabnya kami tidak terlalu khawatir,’’ ujar Sekretaris DPC PKB Sidoarjo Abdillah Nasih.

Nasih menegaskan, PKB kini terus melakukan komunikasi intensif di tim maupun masa akar rumput. ’’Pertemuan-pertemuan di Gedangan, Sedati, dan Buduran terus kami lakukan. Setiap pertemuan diikuti ratusan sampai ribuan orang. Itu menjadi sinyal,’’ ungkap Wakil Sekretaris DPC PKB Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin. (fim/c17/hud)

M. Rifai,

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia