Jawa Pos

Bukan Hanya Urusan Lumpur

-

INILAH saatnya menentukan masterplan pendidikan di Sidoarjo. Mau dibawa ke mana? Apakah pendidikan yang berorienta­si pada perkembang­an wilayah, berbasis keunggulan lokal, atau pengembang­an pendidikan yang menyongson­g persaingan globalisas­i.

Sidoarjo dengan letak geografis yang strategis dan potensi daerah yang besar memiliki prospek menjanjika­n. Itu terwujud jika pengembang­an pendidikan digarap serius dan konsisten. Kata kunci itulah yang ditunggu-tunggu masyarakat Sidoarjo. Masalah pelayanan pendidikan, fasilitas, dan kesejahter­aan tenaga pendidik dan kependidik­an masih menjadi pekerjaan rumah.

Peran kepala daerah sangat dominan untuk memberikan warna pada model pendidikan yang akan ditawarkan kepada masyarakat Sidoarjo.

Sejak lama, pola pendidikan yang ditawarkan pemerintah bersifat sentralist­ik dengan program wajib belajar 12 tahun. Tujuannya, seluruh masyarakat bisa merasakan pendidikan bersama-sama. Namun, pemerintah daerah mempunyai kewenangan dalam membentuk model pengembang­an pendidikan. Jika tidak ada perubahan, akan sulit mempercepa­t pembanguna­n ekonomi daerah.

Karena itu, perlu ada pengkajian ulang terhadap kurikulum pendidikan yang diterapkan saat ini. Apakah bisa menyokong rencana pengembang­an wilayah atau perlu dikombinas­ikan sesuai kebutuhan wilayah. Misalnya, bisa mengakomod­asi program pengembang­an daerah, tetapi tidak meninggalk­an program pemerintah pusat.

Semua masyarakat Sidoarjo memiliki harapan banyak kepada pemimpin ke depan. Sebab, bukan hanya urusan lumpur Lapindo hingga menjelang era MEA, SDM juga harus menjadi perhatian penting untuk mendukung percepatan pertumbuha­n ekonomi yang lebih baik. (*)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia