OPSI 2015, Tingkatkan Budaya Penelitian Siswa SMA
AJANG Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2015 resmi ditutup kemarin (15/10) malam di Hotel Empire Palace, Surabaya. Kasubdit Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMA Suharlan mewakili Direktur Pembinaan SMA Kemdikbud secara resmi menutup OPSI 2015.
Pengumuman pemenang dan penyerahan seluruh medali olimpiade menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh semua peserta. Medali yang akan diserahkan adalah medali emas, perak, dan perunggu. Distribusi medali untuk bidang penelitian IPA masing-masing delapan untuk medali emas, perak, dan perunggu. Sedangkan komposisi medali bidang penelitian IPS masing-masing empat untuk medali emas, perak, dan perunggu.
Tuan rumah Jawa Timur mampu merebut dua medali emas dalam bidang penelitian IPA pada OPSI tahun. Di antaranya, Chabib Fachry Albab dan Millah Khoirul Mu’Azzah, siswa SMAN 2 Lamongan dengan penelitian berjudul Mengungkap Misteri Keberadaan Trulek Jawa ( Vanellus macropterus) dan Usaha Konservasinya di Provinsi Jawa Timur (Studi Peta Lokasi Habitat dan Karakteristik Habitat Trulek Jawa). Selain itu, ada Ainur Rahmah dan Anggita Putri Samara, SMAN 1 Gresik dengan penelitian berjudul Rancang Bangun 3 in 1 Automatic Plants Treatment ft. Aquaponic System (Watering, Fertilizing, Seeding).
Perolehan tersebut menjadi prestasi yang membanggakan bagi Provinsi Jawa Timur dan dapat memicu provinsi yang lain untuk berprestasi. Harapannya, budaya penelitian di kalangan siswa SMA dapat lebih meningkat lagi dapat mendorong inovasi bangsa.
’’Kami yakin manfaat dari ajang seperti ini dapat membantu menjawab tantangan global. Atas nama pemerintah Indonesia, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh siswa, pembina dan juri yang telah hadir di Surabaya untuk mengikuti OPSI,” kata Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad.
Direktur Pembinaan SMA Purwadi Sutanto menambahkan, ’’Para peraih medali emas OPSI 2015 ini akan mewakili tim Garuda Indonesia dalam ajang penelitian internasional, yaitu ISPrO dan Intel ISEF tahun depan. Hasil penelitian para pemenang sangatlah baik. Namun, kami akan memberikan pembinaan lanjutan untuk para siswa sebelum berkompetisi di tingkat internasional.”
Sementara itu, Ketua Tim Juri OPSI 2015 Dr Rer Nat Abu Amar mengatakan pihaknya cukup bangga dan mengapresiasi tinggi seluruh kreativitas dan ide-ide cemerlang dari peserta. Beberapa penelitian juga menunjukan kepedulian dan kepekaan dengan lingkungan mereka.
”Patut diapresiasi. Bahkan beberapa ada ide gila yang bisa di- follow up lagi di masa mendatang. Kami harap mereka ini dapat menebarkan virus-virus penelitian bagi siswa lainnya. Karena penemuan ( invention) berasal dari penelitian dan harus dimulai sejak dini dan sangat berguna bagi bangsa,” ujar peraih doktor University of Hohenheim, Stuttgart Jerman itu. (shy/xav)