Baliho Misof tanpa Gambar Paku
Juga Tidak Disertai Slogan dan Visi-Misi
MOJOKERTO – Pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Misnan Gatot-Sofiana Rahma seperti bertarung tanpa ”gairah”. Tengok saja baliho milik duet petani-guru yang maju dari jalur perseorangan dan populer disebut Misof itu. Tampilannya terkesan apa adanya. Tidak ada tulisan slogan kampanye yang menggelora. Apalagi, uraian visi-misi.
Berbeda jauh dengan baliho pasangan Choirun Nisa-Arifudinsyah (Nisa-Syah) dan pasangan Mustofa Kamal Pasa-Pung Kasiadi (MKP-Pung). Di baliho Nisa-Syah tercantum visi-misi lengkap. Slogan Pilihan Rakyat dan Mojokerto Berkah Lahir Batin membuat baliho itu terasa semakin semarak.
Baliho MKP-Pung juga tak kalah meriah. Terdapat tulisan Sudah Terbukti dan Teruji Membangun Mojokerto. MKP memang calon bupati incumbent. Saat periode kepemimpinan lalu, MKP bergandengan dengan Choirun Nisa sebagai bupati dan wakil bupati. Namun, mereka berpisah jalan dalam pilkada kali ini.
Selain itu, baliho Nisa-Syah maupun MKP-Pung dilengkapi dengan gambar paku yang mencoblos. Pesannya sangat jelas. Dua pasangan tersebut berharap warga memilih mereka. Sebaliknya, pada baliho Sofi, paku coblosan itu tidak terlihat. Satu-satunya yang berbeda hanya latar belakang gapura Wringin Lawang untuk foto keduanya.
Komisioner KPU Kabupaten Mojokerto Achmad Arif mengatakan, alat peraga kampanye (APK) paslon memang dicetak KPU melalui rekanan. Namun, desain gambarnya berasal dari tim pemenangan masing-masing paslon.
’’Bukan kami yang mendesain. Kalau calon tidak memasang paku coblosan di alat peraganya, itu hak masing-masing,’’ kata Arif. KPU, jelas dia, membuat lima baliho untuk setiap paslon. Mulai kemarin (15/10), baliho berukuran 4 x 6 meter tersebut mulai dipasang. Salah satunya di halaman kantor KPU Kabupaten Mojokerto, Jalan RA Basuni No 35, Kecamatan Sooko.
Selain di Sooko, baliho itu akan dipasang di Kecamatan Ngoro, Pacet, Bangsal, dan Jetis. ’’Biar adil, model pemasangan balihonya saling berdampingan,’’ imbuhnya.
Sesuai Peraturan KPU No 7 Tahun 2015 tentang Kampanye Pilkada, KPU setempat menanggung pengadaan alat peraga kampanye (APK) dan bahan kampanye paslon dengan menggunakan dana APBD. Paslon dilarang membuat sendiri. Namun, materinya diserahkan kepada setiap calon. APK itu meliputi baliho, spanduk, dan umbul-umbul. Lalu, bahan kampanye terdiri atas selebaran ( flyer), brosur ( leaflet), pamflet, dan poster.
Total dana yang dianggarkan KPU untuk pembuatan APK dan bahan kampanye mencapai Rp 8 miliar. Itu sudah termasuk alokasi iklan untuk media cetak dan elektronik. Dana kampanye yang dikeluarkan paslon juga dibatasi paling banyak Rp 9 miliar.
Pisah Pamit, Datangkan Rossa Mustofa Kamal Pasa (MKP) menyelenggarakan acara pamit pisah dengan ribuan pegawai Pemkab Mojokerto di Pendapa Graha Maja Tama kemarin. Masa jabatannya sebagai bupati telah berakhir. Wabup Choirun Nisa yang dalam pilkada tahun ini ikut mencalonkan diri sebagai bupati juga hadir. Namun, tak lama.
’’Sudah saya undang. Tidak ada alasan tidak mengundang. Tadi juga beliau (Choirun Nisa) datang kok,’’ kata MKP. Menurut MKP, acara tersebut sekaligus
’’Dua bulan ini kita disibukkan dengan kampanye dan urusan pemerintahan. Sekarang tidak dikejar-kejar urusan pemkab,’’ ujarnya, lantas tersenyum.
Saat berpidato, MKP secara khusus memuji Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Zainal Abidin. Sebab, dinas itu berhasil merealisasikan ide yang ditelurkan MKP. Di antaranya, pelebaran 80 persen jalan di wilayah Kabupaten Mojokerto.
’’Kalau infrastruktur sudah tuntas, tugas saya selanjutnya adalah pemberdayaan ekonomi. Jangan sampai timpang antara infrastruktur dengan SDM,’’ ujar MKP dengan nada berpromosi.
Acara pisah pamit itu berjalan cukup mewah. MKP menghadirkan diva pop Indonesia Rossa. Rossa membuka penampilannya yang memukau dengan tambang lawasnya Tegar. Disusul dengan Kamu Yang Kutunggu, Ayat-Ayat Cinta, hingga lagu dangdut Kopi Dangdut. Dia juga mengajak MKP dan istri untuk bersamasama mendendangkan lagu Jangan Ada Dusta. (ris/abi/ron/yr/c10/pri)