Bukan Sekadar Opera Sabun
The Reds Bersiap Tantang Tottenham
LIVERPOOL – Panggung utama Premier League bukan lagi milik London ataupun Manchester. Liverpool sebagai kota pelabuhan yang terlalu lama menjadi figuran pun kini menyentak sebagai salah satu aktor utama. Kehadiran Juergen Klopp membesut The Reds-lah alasannya.
Pesona pria Jerman itu bahkan membuat media Inggris melupakan sejenak tingkah Jose Mourinho dengan mulut besarnya. Atau, permusuhan antara Mou dan Arsene Wenger yang dibalut dalam Derby London antara Chelsea melawan Arsenal. Louis van Gaal dan Manuel Pellegrini? Keduanya nyaris tenggelam begitu Klopp datang.
Media-media di Inggris, misalnya Daily Mail, setiap hari menampilkan porsi pemberitaan lebih besar untuk Klopp. Dari hal-hal yang terpenting terkait dengan karirnya di Anfield sampai yang remeh te- meh seperti di mana dia tinggal dan di mana dia makan. Gaya berpakaiannya pun bisa menjadi bahan berita.
Beberapa media di Inggris bahkan menyebut kehadiran dia sebagai angin segar. Seseorang yang memberikan opera sabun lainnya pernah diperankan Jose Mourinho
Atau, para pendahulunya, antara lain Sir Alex Ferguson, Bill Shankly, Matt Busby, dan Brian Clough.
Kehadiran Klopp bak seorang Messiah atau penyelamat ba gi Liverpool yang sedang limbung di awal-awal musim Premier League ini. Padahal, pengalaman sudah membuktikan belum ada pelatih dari Jerman yang mampu bersinar di Liga Ing gris. Masih ingat pres tasi apa yang diberikan Felix Magath bagi Fulham dua musim lalu?
Fulham terjun bebas ke kasta kedua pada akhir musim 2013– 2014. Nah, ekspektasi yang bertolak belakang dibebankan kepada Klopp pada musim pertamanya menangani Liverpool. Yaitu, menyelamatkan Liverpool dan memberikan gelar juara yang sudah ditunggu 25 tahun. ’’Jangan samakan saya dengan Yesus.’’ Begitu ucapan Klopp setelah dibebani target ambisius oleh fans.
Ekspektasi itu datang sebelum Klopp memimpin armadanya untuk ujian pertama di Pre mier League besok. Di White Hart Lane, Liverpool sudah dinanti tuan rumah Tottenham Hotspur yang punya rekor mentereng, belum terkalahkan dalam delapan pekan Premier League musim ini.
Hasil akhir di London akan menjadi pembuktian layak atau tidaknya Klopp sebagai buah bibir seantero Inggris. Tiga angka bisa mendongkrak posisi Liverpool mendekati papan tengah klasemen sementara Premier League. Saat ini Jordan Henderson dkk berada di posisi kesepuluh dengan meraih 12 poin.
Dalam konferensi pers tadi malam, Klopp tidak mau terbe ba ni ekspektasi berat di pun daknya saat ini. ’’ Yang paling penting adalah bagaimana ka mi memulai perjalanan baru di Premier League besok,’’ ujarnya sebagaimana dikutip dari Reuters.
Satu hal yang diinginkan Klopp dari pemainnya pada laga pertama besok. Yaitu, bermain dengan berani. Terutama dalam menyerang. Dari catatan performa Liverpool selama di tangan Rodgers, mereka termasuk klub paling tumpul serangannya di antara sepuluh klub teratas.
Hanya delapan gol diciptakan dalam delapan laga, atau satu gol per laga yang diciptakan Liverpool. Padahal, percobaan mencetak golnya termasuk tinggi dengan 14,9 tembakan per pertandingan. Klopp tidak mau kesalahan yang sama kembali dibuat anak asuhnya.
Dilansir dari Goal, Klopp lebih menekankan permainan yang stabil antara menyerang dan bertahan. ’’Saya hanya berpikir untuk menstabilkan permainan tim ini, sama-sama dalam menyerang, dan samasama dalam bertahan. Nikmati saja permainannya,’’ harap Klopp kepada pemainnya.
Untuk menerapkan permainan seperti apa yang dimau, Klopp sudah mencoba untuk memahami apa yang dimau anak asuhnya pada sesi latihan pertama di Melwood Rabu lalu waktu setempat (14/10). Dari situ, dia bisa memahami karakter setiap pemainnya.
Sayangnya, untuk mengawali debutnya sebagai penantang gelar juara Premier League pada musim ini, Klopp terganjal banyaknya pemain yang cedera. Christian Benteke, Roberto Firmino, dan Joe Gomez merupakan nama-nama yang absen dalam debut pertama Klopp tersebut.
Benteke cedera hamstring, lalu Firmino masih dalam tahap pemulihan pascacedera pung gung. Bahkan, Gomez baru saja didiagnosis mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL) pada kaki kanan.
Daniel Sturridge, Philippe Coutinho, dan Alberto Moreno disebut-sebut bakal mengisi posisi lowong itu. Sangat mungkin Klopp bakal menerapkan formasi menyerang 4-2-3-1 seperti yang diterapkan bersama Borussia Dortmund. Yang menarik, di mana James Milner akan dimainkan. S ementara, saat Jordan Henderson belum kembali ke skuad karena ce de ra, posisi poros ganda dipegang Milner.
Dia bisa berpasangan dengan Emre Can di posisi itu. Namun, apabila melihat dari statistik yang dimiliki Milner, performanya akan mendukung permainan menyerang ala Klopp. Milner tercatat sebagai pemain yang lebih banyak bergerak bila dibandingkan dengan pemain Liverpool lainnya.
Menurut EA Sports Player Performance Index, Milner mampu berlari rata-rata 12,48 kilometer. Dengan seperti itu, mantan pemain Manchester City tersebut bakal sangat bagus jika dimainkan lebih menyerang. Apalagi, Milner hingga kini sudah bisa memberikan dua gol kepada Liverpool. (ren/c4/ham)