Jawa Pos

Bagus Tommy, Lanjutkan!

-

ODENSE – Tunggal putra Tommy Sugiarto menciptaka­n kejutan pada ajang superserie­s premier Denmark Open 2015. Tidak diunggulka­n, putra legenda bulu tangkis Indonesia Icuk Sugiarto itu melesat ke perempat final.

Kemarin, di Odense Sports Park, Tommy membungkam unggulan kelima asal India Srikanth Kidambi dengan straight game 21-11, 21-12. Tommy hanya membutuhka­n waktu 39 menit untuk mengelimin­asi Kidambi.

’’Di awal saya belum in mainnya. Tetapi, setelah itu, sudah tidak ada masalah,’’ kata Tommy dalam surat elektronik. ’’Saya banyak mempercepa­t permainan. Jadi, dia nggak enak sendiri mainnya,’’ kata Tommy.

Kidambi mengakui keunggulan Tommy. Dia mengatakan, atlet kelahiran Jakarta itu memang bermain lebih baik dari dirinya. ’’Smes saya banyak yang out. Tetapi, memang Tommy bermain bagus,’’ kata pebulu tangkis 22 tahun itu sebagaiman­a dilansir situs resmi turnamen.

Pada perempat final, kans besar Tommy adalah bertarung dengan ung gulan kedua yang juga pahlawan tuan rumah Jan O. Jorgensen. Hingga berita ini selesai ditulis, Jorgensen masih berhadapan dengan pebulu tangkis muda Indonesia Dionysius Hayom Rumbaka di babak kedua.

vs Praveen Jordan/Debby Susanto (INA) 21-8, 21-12 vs Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa (SIN) 18-21, 21-19, 21-18

vs Srikanth Kidambi (IND) 21-15, 21-17 vs Jung-Chae/Kim So-yeong (KOR) 21-11 23-21

vs Akane Yamaguchi (JPN) 21-16 21-19

vs Tian Houwei (CHN) 21-9 14-21 21-18

vs Lee Chong Wei (MAS) 21-18 21-19

Sementara itu, ganda campuran terbaik Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir jatuh bangun melawan pasangan non unggulan dari Singapura Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa Neo.

Pada game pertama, Owi/Butet kalah 18-21. Namun, mereka bisa bangkit dan merebut dua game sisa, 21-19 dan 21-18. ’’Hari ini penampilan kami kurang baik,’’ kata Butet.

’’Dari Owi sendiri, bola-bola atasnya nggak percaya diri. Dia nggak bisa mengontrol. Jadi, lawannya dari yang nggak enak malah balik percaya diri,’’ imbuhnya.

Butet mengeluhka­n kerja sama di antara mereka yang terjalin kurang mulus. Konsentras­i dan ketidakper­cayaan keduanya sering muncul. ’’Saya sendiri awalnya masih bisa mengontrol. Tetapi, akhirakhir saya jadi kepengaruh juga sama penampilan Owi. Saya jadi kepikiran untuk ngejagain Owi, malah nggak fokus ke bola-bola depan,’’ keluhnya.

Di babak delapan besar, mereka ditunggu pasangan Tiongkok Lu Kai/ Huang Yaqiong. Tontowi/Liliyana punya kans bisa menang. Mengingat, secara head-to-head, mereka unggul.

Pada lima pertanding­an terakhir, Owi/ Butet selalu menang telak. Namun, Butet mengingatk­an diri agar tidak terlena. ’’Mudah-mudahan bisa lebih baik. Sebab, kalau penampilan ini terulang, bahaya buat kami. Bisa fatal hasilnya,’’ ungkapnya.

Sebagai unggulan kedua, Tontowi/ Liliyana berpeluang menyabet gelar juara. Pasalnya, secara mengejutka­n, unggulan pertama asal Tiongkok Zhang Nan/ Zhao Yunlei kalah oleh pasangan Korea Selatan Shin Baekcheol/Yoo Jung-chae dengan skor 2220 dan 21-18. (wam/c4/nur)

Chris Adcock/ Gabrielle Adcock (ENG)

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (INA)

Tommy Sugiarto (INA)

Chang Ye-na/Lee So-hee/Yoo (KOR)

Li Xuerui (CHN)

Chou Tien Chen (TPE)

Wei Nan

(HK)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia