Tono Mau Maju Lagi
JAKARTA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) akan memilih ketua umum baru dalam Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas) pada November di Jayapura, Papua. Sebagai tahapan awal untuk mencari pengganti Tono Suratman, dibentuklah tim penjaringan yang beranggota sembilan orang.
Tim itu diketuai Sekjen KONI Hamidi. Dia berharap tim penjaringan calon Ketum KONI tersebut tak bernasib seperti tim penjaringan KOI yang terbelah menjadi dua kubu.
’’Kami akan coba mengakomodasi seluruh kepentingan anggota KONI dalam menentukan kriteria penjaringan agar tidak terjadi perpecahan,’’ kata Hamidi kemarin. ’’Karena itu, independensi anggota tim penjaringan sangat diharapkan,’’ imbuhnya.
Sesuai dengan ketetapan rapat anggota tahunan KONI 27-28 Maret lalu, tim penjaringan mesti diisi sembilan orang. Komposisinya, tiga perwakilan KONI pusat, tiga delegasi KONI daerah, dan tiga orang pengurus cabang olahraga.
Selain Hamidi, wakil dari KONI pusat adalah Amir Karyatin (ketua KONI Bidang Hukum) dan Riyanto (ketua KONI Bidang Humas dan Organisasi). Sementara itu, perwakilan KONI daerah datang dari Sulawesi Tenggara, Sumatera Utara, dan Jawa Timur.
Lalu, perwakilan cabor berasal dari tinju, pencak silat, dan sepak takraw. Agar tim itu segera bekerja, hari ini Hamidi akan melakukan rapat perdana guna menentukan kriteria dan persyaratan untuk mendaftar.
Dari proses penjaringan kali ini, Hamidi berharap muncul lebih dari tiga orang calon ketua umum KONI. Menurut dia, dibutuhkan figur ideal yang mampu menjembatani hubungan antara KONI pusat dan KONI daerah, mulai tingkat provinsi, kabupaten, hingga kecamatan.
Tugas lain tim penjaringan adalah menentukan tanggal pasti penyelenggaraan Musornas. ’’Tempatnya sudah pasti di Papua karena calon penyelenggara PON XX Tahun 2020. Namun, soal tanggalnya, kemungkinan bisa akhir November atau pertengahan Desember 2015,’’ ucapnya.
Kemungkinan besar Ketum KONI saat ini, Tono Suratman, akan maju lagi untuk memperpanjang masa jabatannya pada 2015–2019. Ketika ditanya wartawan, Tono tak malu-malu mengambil langkah tersebut. ’’Jika mendapat dukungan dari KONI daerah dan induk cabang olahraga, itu berarti amanah yang harus dilaksanakan,’’ ungkapnya. (wam/c23/nur)