Jawa Pos

Edukasi Cegah Contempt of Court

-

SURABAYA – Wibawa peradilan yang belakangan semakin merosot menjadi perhatian Komisi Yudisial (KY). Lembaga nonstruktu­ral negara itu berupaya menjaga kehormatan hakim. Salah satunya melalui judicial education yang mereka helat di Kota Pahlawan bersama LBH Surabaya mulai kemarin (15/10) hingga Sabtu (17/10).

Judicial education diharapkan menjadi sarana kontrol masyarakat terhadap para pengadil di balik meja hijau. ”Pendidikan hukum di tengah masyarakat dapat membuat para hakim turut menjaga kehormatan dan keluhuran martabat profesinya,” ungkap Komisioner KY Imam Anshori Saleh dalam diskusi ringan bersama awak redaksi Jawa Pos kemarin.

Pria yang juga ketua Bidang Hubungan Antarlemba­ga dan Layanan Informasi KY itu berharap kentalnya nuansa politis di negeri ini tidak terlalu memengaruh­i kinerja hakim. Di level pusat, sudah banyak rekomendas­i yang mereka terbitkan untuk Mahkamah Agung (MA). Rekomendas­i tersebut menjawab keluhan masyarakat atas kinerja para hakim di daerah. Walau banyak yang sudah dilaksanak­an lembaga peradilan negara, papar Imam, masih banyak juga rekomendas­i yang belum dikabulkan MA.

Lemahnya nilai tawar KY juga disebabkan lemahnya UndangUnda­ng Nomor 18 Tahun 2011 tentang Komisi Yudisial. ”Mandulnya UU seperti pelaksanaa­n rekomendas­i sanksi kepada hakim maksimal 60 hari sering diabaikan. Jika tidak dilaksanak­an pun, kami tidak bisa berbuat apa-apa,” keluh wakil ketua KY periode paro pertama 2010–2015 itu.

Sementara itu, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembang­an

PLBH Surabaya Abdul Fatah mengungkap­kan, education sengaja digelar garagara tingginya atau pelecehan terhadap pengadilan. ”Upaya edukasi ini sekaligus menjaga marwah dan nama hakim atas perilakuny­a sendiri,” tutur Fatah.

Dalam survei terhadap responden yang terdiri atas 100 hakim, mayoritas mengalami pelecehan dari pengunjung sidang. Misalnya, pengunjung memicu suasana gaduh. (sep/ c11/ady)

 ??  ?? judicial
contempt of court
judicial contempt of court
 ?? GHOFUUR EKA/JAWA POS ?? DISKUSI: Dari kiri, Kepala Pusat Analisis dan Layanan Informasi KY Roedjito, Wapimred Jawa Pos Abdul Rokhim bersama Komisioner KY Imam Anshori Shaleh dan Koordinato­r Penghubung KY Jatim Dizar Al Farizi di markas redaksi Jawa Pos kemarin (15/10).
GHOFUUR EKA/JAWA POS DISKUSI: Dari kiri, Kepala Pusat Analisis dan Layanan Informasi KY Roedjito, Wapimred Jawa Pos Abdul Rokhim bersama Komisioner KY Imam Anshori Shaleh dan Koordinato­r Penghubung KY Jatim Dizar Al Farizi di markas redaksi Jawa Pos kemarin (15/10).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia