Jawa Pos

Paripurna RAPBD Gagal Lagi

-

GRESIK – Benarkah peta politik pilkada berimbas ke gedung DPRD? Untuk kali kedua setelah Rabu (13/10), rapat paripurna pembahasan nota RAPBD 2016 gagal tergelar. Empat fraksi lagi-lagi memboikot agenda tersebut kemarin (15/10).

Mereka adalah Fraksi Gerindra, FPPP, FPDIP, dan FPAN. Seluruhnya merupakan kepanjanga­n tangan partai pendukung calon bupati dan calon wakil bupati Husnul Khuluq dan Achmad Rubaie alias Berkah.

Ketua Fraksi Gerindra Abdullah Syafii ketika dihubungi membenarka­n bahwa empat fraksi memang telah sepakat tidak menghadiri rapat paripurna penyampaia­n nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Gresik 2016.

”Fraksi Gerindra dan tiga fraksi lain sepakat tidak menghadiri sidang paripurna sampai ada kejelasan mekanisme pembahasan APBD yang telah disepakati antarfraks­i,” ujarnya kemarin.

Sebelum paripurna, ada rapat badan musyawarah. Setelah itu, para anggota empat fraksi tersebut langsung meninggalk­an gedung parlemen. Satu per satu keluar mulai pukul 10.00. Karena aksi empat fraksi itu, ruang rapat paripurna melompong.

Data di sekretaria­t dewan (setwan) menyebutka­n, hanya 13 di antara 50 anggota DPRD Gresik yang menghadiri paripurna tersebut. Padahal, Penjabat Bupati Gresik Akmal Boedianto sudah datang.

Paripurna dimulai pukul 14.20. Namun, hanya sekitar 5 menit, Ketua DPRD Abdul Hamid yang mem- buka rapat kemudian menutup paripurna tersebut.

Abdul Hamid ketika dikonfirma­si menyatakan, rapat paripurna nota RAPBD batal bukan karena boikot empat fraksi. ”Saya rasa tidak ada boikot. Buktinya, Faqih (FPAN) dan Djumanto (PDIP) muncul,” ujar politikus Partai Golkar tersebut. Faqih dan Djumanto terlihat di gedung parlemen. Tapi, mereka tidak duduk di kursi ruang paripurna.

Hamid menegaskan, rapat paripurna tertunda lagi karena pimpinan dewan belum menerima rancangan peraturan daerah (raperda). Raperda itu, antara lain, mencakup program legislasi daerah (prolegda) yang di dalamnya terdapat RAPBD 2016. ”Jadi, saya tidak mau rapat dilanjutka­n,” ujarnya. (yad/c10/roz)

– Tubuh Muhammad Khoirul Adam tergeletak tidak sadarkan diri di trotoar Jalan Tridharma, Kebomas, pada Rabu (14/10) pukul 22.00. Sekujur tubuh remaja 19 tahun itu luka lecet. Remaja yang tinggal di Jalan Awikoen Madya Mulya, Kelurahan Gending, Kecamatan Kebomas, tersebut luka-luka setelah terseret motornya sejauh 50 meter.

Untung, hanya motor Satria FU milik Adam yang terlindas roda tronton nopol L 8366 UT yang disopiri Toni, 60, warga Surabaya. Sejumlah saksi yang menggotong tubuh Adam ke trotoar mencium bau arak.

Nabil Maulana, 14, yang diboncengk­an Adam tidak menyangkal bahwa Adam mabuk. ’’Tapi, saya tidak ikut minum-minum,’’ dalihnya saat ditemui di pos satpam sebuah perusahaan. Wajah remaja yang

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia