Tetap Kritisi Dewan-Pemkot
Dalam rapat banggar, Awey adalah salah seorang yang menentang pembelian mobil tersebut. Dia beranggapan bahwa pembelian mobdin akan menuai cibiran publik. Sebab, masyarakat masih butuh banyak anggaran untuk menopang hidup. Nah, gara-gara penolakan tersebut, muncul rencana untuk mendepak Awey dari banggar. Selama ini, banggar terdiri atas 4 pimpinan dewan, 17 anggota dewan, dan 1 sekretaris dewan. Total 22 orang. Sedangkan seluruh anggota dan pimpinan dewan mencapai 50 orang.
Awey mengaku sudah mendengar rencana untuk mendepak dirinya dari banggar. ”Iya, dengar kabar itu. Sudah agak lama itu,” kata lelaki kelahiran Tanjung Balai Karimun tersebut. Dia mengaku paham betul risiko yang dihadapi kalau memilih menjadi anggota dewan yang kritis. Dia juga sadar akan kemungkinan dikucilkan oleh sebagian anggota dewan. Bagi Awey, jabatan itu sekadar titipan yang merupakan amanat rakyat. ”Bagi saya, jabatan itu pelayanan bagi publik. Tidak apa-apa kalau itu akhirnya akan dicabut,” ujar dia.
Tapi, dia menegaskan akan tetap bersikap kritis. Bukan hanya terhadap dewan, tapi juga kebijakankebijakan pemkot. ”Kritik itu bukan untuk menjelekkan, tapi untuk perbaikan,” tambahnya.
Awey lantas mencontohkan pendapatnya tentang mobdin baru. Dia menyebutkan, kendaraan tersebut sebenarnya sah-sah saja dibeli bila APBD cukup. Tapi, jika dilihat dari segi kepantasan dan nilai kepekaan terhadap kondisi rakyat sekarang, tentu memborong mobdin belum saatnya. ”Nanti lah kalau rakyat sudah makmur semuanya, baru beli mobil yang bagus,” tambahnya.
Bukan kali ini saja Awey tersudut karena kevokalannya. Dia juga terancam kehilangan posisinya sebagai sekretaris Fraksi Handap. Fraksi tersebut gabungan dari Partai Hanura, Partai Nasdem, dan PPP. Awey digoyang karena dianggap tidak mau mendukung pasangan calon pada pilwali Surabaya. Hingga kini, Nasdem memang konsisten mengibarkan bendera putih alias tidak mau berkecimpung dalam pilwali Surabaya.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Handap Naniek Zulfiani menuturkan, surat untuk perubahan struktur fraksi sudah disampaikan kepada pimpinan dewan. Pengajuan itu dimaksudkan untuk mengganti posisi Awey dari sekretaris menjadi anggota biasa. Ketua DPRD Surabaya Armuji juga menyebutkan bahwa surat itu sudah sampai di mejanya. Dia berjanji segera membahas usulan pergantian di Fraksi Handap. (jun/c11/oni)