Jawa Pos

Partai Kritisi APBN 2016

-

JAKARTA – Partai Golkar menilai postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 kurang realistis dan belum mencermink­an politik anggaran yang prorakyat. Itu dilatarbel­akangi pengelolaa­n penggunaan anggaran tahun lalu yang tidak efisien.

Belanja negara mencapai Rp 2.095,7 triliun, sedangkan penerimaan negara 1.822,5 triliun. Ada defisit 273,2 triliun. Seharusnya anggaran total APBN 2016 disesuaika­n dengan kemampuan penerimaan negara. ”Artinya, pendapatan negara hanya mampu menutup pengeluara­n 87 persen,” kata Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie dalam seminar Membangun Indonesia di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, kemarin (11/11).

Ical –sapaan Aburizal– menilai APBN 2016 condong kepada subsidi energi. Sementara itu, upaya terkait dengan subsidi nonenergi seperti peningkata­n ketahanan pangan belum terlalu signifikan. Jika APBN tersebut tidak dikaji, target pertumbuha­n hanya dinikmati segelintir masyarakat.

Menurut Ical, penyusunan APBN harus fokus pada penekanan angka pengang gur dan kemiskinan. Juga, mendorong indeks pembanguna­n manusia (IPM). ”Jika bicara IPM, kita bicara persaingan dunia. Tidak lagi negara atau korporasi, tapi persaingan antara manusia,” kata Ical. Dia mengusulka­n adanya jaminan dalam mencapai target pembanguna­n tersebut.

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Bro djonegoro menegaskan bahwa pemerintah akan berjuang memenuhi pencapaian pembanguna­n yang telah dialokasik­an dalam APBN 2016. Yakni, belanja negara yang tepat sasaran. Lalu, membuka lapangan kerja, memperbaik­i kesehatan, pendidikan, dan daya beli masyarakat.

”Alokasi anggaranny­a sudah ada, tinggal bagaimana kita mengarahka­n agar implementa­sinya bisa mencapai target pertumbuha­n yang disampaika­n,” katanya. (lus/c10/ca)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia